Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Concepts Analysis of Poverty (Comparative Study of the Concepts of the Statistics Agency of North Sumatra Province and the Concepts of Islamic Economy) Arif Riyukuri; Marliyah Suryadi
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan Vol. 3 No. 2 (2022): April
Publisher : Penerbit ADM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/emak.v3i2.478

Abstract

The concept is a multidimensional concept that has many views from several figures and institutions. The Central Statistics Agency (BPS) is of the opinion that people are said to be poor if their average monthly struggle score is below the poverty line, BPS classifies the poverty line into two components, namely the food poverty line (GKM) which is described by 52 product categories and the non-food poverty line. food (GKBM) where what is measured is the minimum need for housing, clothing, education and health. However, the measure of poverty in the Islamic economy is based on the fulfillment of basic needs such as food, clothing and housing as well as supporting needs such as spiritual needs.
Dampak PHK Karyawan Perusahaan Shopee Terhadap Perkembangan Perusahaan Arif Riyukuri; Salsabila Zahwa Adinda; Satria Lam Syafi’i; Purnama Ramadhani Silalahi
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 2 No. 2: Februari 2023
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v2i2.1237

Abstract

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sangat berdampak kepada karyawan dan perekonomian Indonesia yakni menyebabkan angka pengangguran semakin tinggi, meningkatnya angka kemiskinan, tingkat kejahatan dan memburuknya keuangan perkapita. Namun Pemutusan Hubungan Kerja juga berdampak terhadap perkembangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode penenelitian kualitatf dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa pemutusan hubungan kerja memengaruhi kondisi keuangan bisnis shopee sehingga Shopee melakukan PHK sebagai respons defensif terhadap guncangan ekonomi yang merugikan. Dalam rangka memperbaiki dan mempertahankan kondisi keuangan di perusahaannya, Shopee mulai meminimalisir pengeluaran perusahaan yang terdampak dari penurunan saham dengan melakukan perampingan pada struktur perusahaannya yaitu dengan cara Pemutusan Hubungan Kerja kepada 187 karyawan shopee yang tersebar di seluruh Indonesia. Strategi ini dianggap menjadi langkah yang tepat dikarenakan Shopee ingin menjaga kualitas sumber daya dan pengetahuan perusahaan yang ada agar mampu bersaing sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Disamping itu manajer shopee berusaha melindungi dan memaksimalkan kekayaan perusahaan melalui kinerja perusahaan karena tingkat produktivitas karyawan di suatu perusahaan mempengaruhi tingkat kualitas operasional dengan cara dana yang sebelumnya digunakan untuk membiayai karyawan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan demi kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik.