p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Ruang
Rahmi Yorika
Departemen Perencanaan Wilayah Kota, Institut Teknologi Kalimantan|Institut Teknologi Kalimantan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Emisi Primer Gas CO2 Rumah Tangga di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan Tahun 2020 Siti Dewi Barokatul Fadhilah; Achmad Ghozali; Rahmi Yorika
Ruang Vol 8, No 1 (2022): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.8.1.47-57

Abstract

Pertambahan jumlah rumah tanggadan jumlah penduduk di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan selaras dengan peningkatan kebutuhan pokok rumah tangga, salah satunya kebutuhan pangan. Peningkatan kebutuhantersebut, menyebabkan tingginya penggunaan gasLPG(Liquid Petroleum Gas) untuk memasak danpenggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) transportasi untuk berbelanja, sekolah, maupun bekerja. Akibat meningkatnya penggunaan LPG dan BBM Transportasirumah tangga, memicu tingginya produksi emisi primer gas CO2. Tingginya produksi emisi gas CO2 sayangnya berbanding terbalik dengan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), dimana luas RTH hanya 21% dari total luasKelurahan Muara Rapak. Pelepasan emisi primer gas CO2 yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga dalam jumlah besar tanpa adanya penyerapan emisi gas CO2 dari RTH, tentu akan berdampak pada percepatan pemanasan global di Kota Balikpapan, khususnya Kelurahan Muara Rapak. Hal ituterbukti dimana terjadi peningkatan suhu Kota Balikpapan dari tahun 2011 hingga tahun 2018 sebesar 4,5OC (BPS, 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga di wilayah tersebut sehingga dari analisis tersebut dapat dijadikan referensi dalam penyediaan RTH di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan. Analisis ini mengacu pada metode kuantitatif IPCC menurut The2006 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories.Hasil analisis menunjukan jumlah emisi primer CO2 yang berasal dari transportasirumah tangga di Kelurahan Muara Rapak sebesar 5.401,79 ton CO2/tahun dan jumlah emisi primer CO2 yang berasal dari penggunaan LPG rumah tangga di Kelurahan Muara Rapak sebesar 580,85 ton CO2/tahun, sehingga total keseluruhan emisi primer CO2 rumah tangga di Kelurahan Muara Rapak mencapai 5.982,65 ton CO2/tahun.
Evaluasi Kinerja Pelayanan Angkutan Kota Samarinda (Studi Kasus Trayek B) Riska Anggraini Purnomo; Rizky Arif Nugroho; Rahmi Yorika
Ruang Vol 8, No 1 (2022): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.8.1.15-25

Abstract

Kota Samarinda memiliki kegiatan perkotaan yang kompleks dengan diarahkannya Kota Samarinda menjadi kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi, industri perdagangan jasa, sosial dan budaya, sehingga menyebabkan intensitas kegiatan perkotaan di Kota Samarinda menjadi tinggi dan berdampak pada peningkatan pergerakan. Oleh karena itu dibutuhkan sarana pergerakan berupa moda transportasi salah satunya angkutan kota. Saat ini, angkutan kota Samarinda kurang diminati oleh masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan data pengguna jasa angkutan kota Samarinda yang terus menurun dari tahun 2016-2018 sebesar 74% dan pada tahun 2018 jumlah pengguna angkutan kota Samarinda hanya berjumlah 1.125 jiwa. Berkurangnya penggunaan angkutan umum disebabkan karena masyarakat Kota Samarinda masih merasa kurang puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan angkutan kota Samarinda trayek B berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 98 Tahun 2013 menggunakan metode analisis skoring. Adapun hasil evaluasi kinerja pelayanan angkutan trayek B sudah cukup baik. Beberapa variabel yang perlu dilakukan perbaikan guna menciptakan kinerja pelayanan yang optimal yaitu identitas kendaraan, identitas pengemudi, peralatan keselamatan, fasilitas kesehatan, informasi tanggap darurat, kebersihan, informasi pelayanan rute trayek, informasi tarif, informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan. Kata kunci: Angkutan kota; Evaluasi; Kinerja Pelayanan