Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS ARAH KIBLAT PADA SEJUMLAH MASJID BERDASARKAN GARIS LINTANG DAN BUJUR DI KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH Husna Diah; Thamrin K
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.565 KB)

Abstract

Kiblat yang dimaksud dalam syarat sah salat adalah menghadap Kakbah yang terletak di Mekah, Arab Saudi. Setiap umat Islam yang tersebar di seluruh penjuru dunia ketika mengerjakan ibadah rutin ini wajib menghadap kiblat. Masalahnya dalam penelitian ini adalah apakah arah kiblat pada sejumlah masjid di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh sudah sesuai dengan penentuan arah kiblat berdasarkan garis lintang dan bujur. Penelitian ini dilaksanakan pada sejumlah masjid di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. Penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui arah kiblat yang sesuai dengan metode yang biasa digunakan oleh ahli ilmu falak yaitu dengan menggunakan ilmu ukur segitiga bola berdasarkan garis lintang dan bujur pada sejumlah masjid yang ada di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah masjid, musala dan meunasah yang ada di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh yang berjumlah 19 buah. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa dari 19 tempat yang diamati yang sesuai dengan arah kiblat 21,05 %, agak sesuai dengan arah kiblat 36,84 %, kurang sesuai dengan arah kiblat 10,53%, tidak sesuai dengan arah kiblat 15,79%, sangat tidak sesuai dengan arah kiblat 15,79%. Tanpa disadari oleh kebanyakan umat Islam didapati banyak arah kiblat yang perlu dibetulkan. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan saran ialah sangat perlu melakukan perhitungan dan pengukuĀ­ran kiblat yang jelas sebelum dibangun bangunan suatu masjid.
Penerapan Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson untuk Kesesuaian Tanaman Kurma di Daerah Lembah Barbate Kabupaten Aceh Besar Husna Diah; Cut Vita Rajiatul J.; Fitriani Yulianti; Dinda Rizka Azizah; Nur Maliah; Nir Fathiya
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 15, No 1 (2023): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v15i1.32410

Abstract

Faktor iklim berupa curah hujan merupakan faktor yang sangat berperan terhadap ketersediaan air bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian iklim untuk pertumbuhan tanaman kurma di Kawasan Lembah Barbate. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode literature review untuk mengetahui kesesuaian pertumbuhan tanaman kurma berdasarkan syarat tumbuh dan analisis data sekunder yaitu data curah hujan selama 10 tahun (2013-2022) untuk mendapatkan data tipe iklim berdasarkan klasifikasi Schmidt Ferguson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe iklim pada Kawasan Lembah Barbate adalah tipe B (Basah). Kondisi iklim yang basah sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman khususnya kurma. Rerata curah hujan di kawasan ini sebesar 171,7 mm/bulan dan 2.06,4 mm/tahun. Tingginya curah hujan menyebabkan tingkat erosi tinggi, oleh karenanya penggunaan pupuk sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kurma. Jenis tanah yang terdapat pada kawasan ini adalah ultisol bertekstur lempung dengan tingkat infiltrasi yang rendah, sehingga membutuhkan sistem irigasi untuk mencukupi kebutuhan air tanaman kurma.
Analysis of Groundwater Salinity Levels in the Lampulo Coastal Area Kuta Alam Sub-District Mice Putri Afriyani; Salsabila Salsabila; Muttakin Muttakin; Cut Vita Rajiatul Jummi; Husna Diah
JURNAL GEOGRAFI Vol 16, No 1 (2024): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v16i1.49619

Abstract

The problem of seawater seepage in coastal areas can result in a decrease in groundwater quality due to the mixing of seawater and groundwater, so seawater seepage has an impact on increasing salinity, including in the research area. The research location is in the Lampulo beach area, Kuta Alam sub-district. Phreatic well water is generally not liked by residents of this coastal area because it tastes brackish. The high salinity of phreatic groundwater is caused by seawater seepage into alluvial land. The aim of this research is to analyze the level of groundwater salinity in the Lampulo coastal area, Kuta Alam sub-district. This research uses a grid sampling method and criteria for assessing groundwater salinity (o/oo) based on salt content. Groundwater salinity was measured randomly in 50 phreatic wells using a refractometer and marked with sample coordinates using the Avenza Maps application. Field measurement results show that there are variations in salinity values ranging from 0 to 32 ppt. Phreatic well water at the research location based on its salt content is grouped into three groups, namely fresh water, brackish water and salt water. For the freshwater group, a percentage value was obtained with a prevalence of 68%; for the brackish water group, a percentage value was obtained with a prevalence of 26%; and for the salt water group, a percentage value was obtained with a prevalence of 6%.Keywords: Salinity, Groundwater, Phreatic Well, Seawater Seepage, Grid SamplingĀ