Dinda Seruni Medina Nasution
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aspek Klinis dan Tatalaksana Hipernatremia pada Anak Faras Munandar; Hany Melati Harahap; Dinda Seruni Medina Nasution; Nadhila Faradhiba Siregar
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 4 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i4.11864

Abstract

Abstrak: Natrium merupakan kation utama dalam CES. Partikel yang terlarut dalam plasma utama yang secara osmotik aktif, mempertahankan volume intravaskuler dan interstisial. Hiper natremia didefinisikan sebagai peningkatan konsentrasi plasma Na+ lebih dari 145 mmol/L. Hiper natremia biasanya terjadi jika homeostasis natrium dan cairan terganggu yang menyebabkan defisit cairan dan elektrolit. Gambaran klinis hiper natremia bisa berupa rasa haus, berat badan turun sesuai  dengan jumlah air yang hilang, out put urin turun, suhu tubuh sering meningkat, nadi menjadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit dan mukosa menjadi kering, saliva dan air mata akan berkurang, mulut menjadi kering dan keras, lidah menjadi tebal dan luka, sulit menelan, jaringan sub kutan memerah, penurunan refleks, agitasi, sakit kepala, gelisah, koma dan kejang terjadi pada hiper natremia yang berat. Penanganan hiper natremia terutama ditujukan pada penyebabnya yaitu penggantian kehilangan larutan (rehidrasi).
Pendekatan Diagnosa dan Tatalaksana Soil Transmitted Helminths Dinda Seruni Medina nasution; Faras Munandar; Hany Melati Harahap; Nadhila Faradhiba Siregar
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jih.v2i3.11867

Abstract

Abstrak: Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Infeksi ini merupakan neglected disease yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat, terutama pada anak usia sekolah dasar. Ada 4 jenis STH  yang paling sering ditemukan adalah Ascaris lumbricoides (roundworm atau cacing gelang), Trichuris trichiura (whipworm atau cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (hookworm atau cacing tambang).World Health Organization (WHO) memperkirakan  lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia yang terinfeksi cacing STH,infeksi tersebar luas di daerah tropisdan subtropis, angka terbesar terjadi di daerah  Sub.Sahara, Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur di dalam tinja. Dasar dari metode-metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan langsung dan tidak langsung. Studi ini merupakan penelitian tinjauan pustaka melalui penelusuran situs terakreditasi seperti Google Scholar, PubMed, dengan kata kunci infection, Soil Transmited Helmints, cacing dalam watu beberapa tahun terbaru, dengan kriteria inklusi meliputi artikel bahasa Inggris dan Indonesia dalam bentul full teks. Kriteria eksklusi artikel publikasi dalam bentuk tidak asli. Dari hasil pencarian jurnal dengan kata kunci di atas terdapat 30 artikel yang sudah di lakukan proses identifikasi terdapat 26 artikel yang sesuai dengan judul pada artikel ini. Berdasarkan hasil artikel yang dikumpulkan lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi cacing STH.