Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis budaya Toraja rambu solo’ terhadap mutu pendidikan di Toraja; 2) Untuk menganalisis keterlibatan peserta didik pada kegiatan budaya Toraja rambu solo’, secara khusus kegiatan ma’pasilaga tedong (arena adu kerbau); 3) Untuk menganalisis penyebab peserta didik lebih suka mengurus kerbau aduan daripada belajar;4)Untuk menganalisis keterlibatan peserta didik secara terstruktur dan masif dalam perjudian di kegiatan Budaya Toraja rambu solo’; 5) Untuk menganalisis solusi terhadap fenomena peserta didik menghabiskan waktunya di kegiatan budaya Toraja rambu solo’. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan secara triangulasi pada konsidi dan tempat yang alami sehingga data benar-benar alami. Dari hasil analisis diperoleh: 1) Budaya Toraja rambu solo’ secara khusus adu kerbau telah bergeser dari nilai budaya yang sesungguhnya yaitu telah terselubung judi di dalammya; 2) Pelaksanaan adu kerbau sangat ramai dikunjungi masyarakat sehingga anak-anak usia sekolah pun meninggalkan pelajarannya untuk ikut dalam kegiatan tertsebut; 3) Keterlibatan anak-anak usia sekolah pada kegiatan ini sebagai penonton dan memberi support bagi kerbau andalannya; 4) Selain pada tempat arena adu kerbau anak-anak terlibat pada sebagai gembala kerbau yang siap menjaga kerbau siang dan malam sehingga mereka rentan dengan minum minuman keras, obat terlarang, seks bebas dan banyak diantara mereka yang putus sekolah; 5)Pada kegiatan arena adu kerbau anak-anak usia sekolah juga ikut dalam kegiatan judi; 6) Adu kerbau yang dilaksanakan dalam rangkaian acara budaya rambu solo’ dan pelaksaannya di sore hari merupakan budaya yang perlu dilestarikan karena merupakan warisan budaya dari para leluhur orang Toraja.