This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh substitusi pakan komplit dengan limbah kulit kopi terhadap dimensi tubuh ternak babi finisher O.F. Rumengan; P.R.R.I. Montong; A.J. Podung; M.Th.R. Lapian; J.S.I.T. Onibala
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.717 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis pengaruh pemanfaatan kulit kopi sebagai substitusi pakan komplit terhadap dimensi tubuh ternak babi finisher. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 ekor ternak babi umur 16 minggu dengan ras yang berbeda menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola factorial 4 x 3 yaitu faktor A adalah 4 level substitusi kulit kopi terhadap pakan komplit dimana A0= substitusi 0% kulit kopi terhadap pakan komplit, A1= substitusi 5% kulit kopi terhadap pakan komplit, A2= substitusi 10% kulit kopi terhadap pakan komplit, A3= substitusi 15% kulit kopi terhadap pakan komplit sedangkan faktor B adalah B1 kulit kopi yang dijemur, B2 kulit kopi yang direndam dan B3 kulit kopi yang direbus. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara level substitusi (A) 0%, 5%, 10%, 15% dengan kulit kopi (B) jemur, rendam, rebus memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap pertambahan panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh level substitusi (A) dimana memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap pertambahan panjang badan dan pertambahan tinggi badan sedangkan pertambahan lingkar dada berbeda tidak nyata (P>0.05) atau sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kulit kopi rebus pada level 5% yang menggantikan sebagian pakan komplit memberikan penampilan terbaik terhadap pertambahan panjang badan dan pertambahan tinggi badan ternak babi.Kata kunci: Pakan komplit, kulit kopi, ternak babi
Prevalensi telur cacing ascaris sp. dan trichuris sp. pada babi di Desa Tolok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa: Indonesia V.R.W. Rawung; J. Wondal; A.J. Podung; M.Th.R. Lapian
ZOOTEC Vol. 43 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.659 KB)

Abstract

Infestasi cacing nematoda umum terjadi pada ternak babi, sehingga menyebabkan kesehatan ternak babi terganggu dan berdampak pada menurunnya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat serangan cacing Ascaris sp. dan Trichuris sp. dengan menghitung prevalensi. Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel feses secara purposive pada ternak babi yang berada di Desa Tolok, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa sebanyak 42 ekor ternak babi dari 5 Peternakan. Sampel feses yang diperoleh diuji apung di Balai Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Kalasey. Dari penelitian yang sudah dilakukan terdapat 5 ekor ternak babi yang terinfestasi, 3 ekor diantaranya terdapat cacing Ascaris sp. dan 2 ekor lainnya terdapat cacing Ascaris sp. dan Trichuris sp. Prevalensi telur cacing Ascaris sp. dan Trichuris sp. pada ternak babi adalah 11,9% (5/42). Penelitian ini mendapatkan masing-masing nilai prevalensi Ascaris sp 11,9% (5/42), dan prevalensi Trichuris sp. 4,7% (2/42). Adapun hasil yang didapat berdasarkan jenis kelamin ternak babi, pada jantan  memiliki nilai yang sama antara Ascaris sp. dan Trichuris sp. yaitu 6,6% (1/15), pada betina prevalensi Ascaris sp. yang diperoleh adalah14,8% (4/27),  dan Trichuris sp. 3,7% (1/27). Jika dilihat berdasarkan umur ternak babi, prevalensi Ascaris sp. 40% (4/10) terjadi pada grower, dan 8,3% (1/12) terjadi pada indukan, sedangkan prevalensi Trichuris sp. hanya terjadi pada grower dengan nilai 20% (2/10). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan semua variabel maka dapat disimpulkan bahwa nilai prevalensi telur cacing Ascaris sp. dan Trichuris sp. pada babi di Desa Tolok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa tergolong kategori rendah.
Karakteristik peternak dan manajemen pemeliharaan ternak babi di Desa Mopolo Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan Y.R. Pangkey; J.S.I.T. Onibala; A.J. Podung
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi dan menganalisis bagaimana karakteristik peternak dan manajemen pemelihara babi pada peternakan rakyat di Desa Mopolo Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Peternak di desa ini telah memelihara ternak babi selama turun temurun. Variabel yang diamati yaitu, karakteristik peternak, manajemen pemeliharaan, manajemen penyakit. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan metode survey, dengan melakukan wawancara pada peternak (responden) dan pengamatan langsung pada kondisi peternakan babi di lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak babi di Desa Mopolo berumur 45-64 tahun (60%), pendidikan formal sebagian besar tamat SMA 46,6%. Pekerjaan utama petani/peternak 100%, pengalaman beternak diatas 10 tahun (50%) dan jumlah ternak babi 173 ekor. Manajemen pemeliharaan ternak babi yang dilakukan adalah pemeliharaan tradisional dan semi intensif. Jenis pakan yang diberikan adalah limbah pertanian, limbah dapur, komersil. Perkandangan di Desa Mopolo 90% peternak memiliki kandang, bahan kandang lantai beton (70,37%), dinding beton (50%), serta atap seng (62,96%). Jenis kandang adalah kandang individu (22,22%), kelompok (40,74%), kepadatan kandang 0,1 – 1,0m² (91,07%). Jarak kandang ke rumah 0-15 meter (36,66%), ketersediaan saluran pembuangan kotoran ternak (90%). Peternakan babi di Desa Mopolo sebagian besar ternak babi belum pernak sakit dengan persentase 63,33%. Kesimpulan penelitian ini yaitu manajemen pemeliharaan ternak babi di Desa Mopolo Kecamatan Ranoyapo menunjukkan pemeliharaan tradisional dan semi intensif. Pemberian pakan yang tidak teratur dan kandang yang digunakan adalah kandang individu, kelompok serta memiliki saluran pembuangan. Kata kunci: Karakteristik peternak, manajemen pemeliharaan babi, peternakan rakyat