Ahmad Ari Gunawan Sepriansyah
Politeknik Negeri Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Digital Marketing pada Kelompok UMKM Pengrajin Komunitas Sumsel Crafters Palembang Rita Martini; Febrianty Febrianty; Ahmad Ari Gunawan Sepriansyah
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 3 (2022): IKRAITH-ABDIMAS Vol 5 No 3 November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v5i3.2202

Abstract

Mitra Program PIM adalah Komunitas UKM Perajin Sumsel yang beralamat di Jl. Yayasan 2 Lrg. Tanjung Kates Kec. Ilir Timur II Palembang. Mitra terdiri dari 115 perempuan pengrajin yang tersebar di Sumatera Selatan, dengan rata-rata lulusan SLTA dan ada pula yang memiliki ijazah/sarjana, dengan rentang usia 20-40 tahun. Mitra merupakan komunitas UKM yang produktif tetapi juga merasakan dampak dari Pandemi Covid-19 yang mengurangi omset bisnis dan hampir membuat mereka beralih ke bisnis lain. Mitra memproduksi aneka kerajinan berupa boneka memakai baju adat Aesan Gede, topeng, dan tas yang terbuat dari kain songket atau tenun, aneka kerajinan untuk kebutuhan rumah tangga, hampers, dekorasi mahar/hantaran, fashion, dan aneka hiasan dinding (macrame, rotan,dll) serta berbagai aksesoris wanita (dari kain flanel, kawat, rajutan). Berdasarkan prioritas masalah yang harus ditangani tim pengabdi akan mengimplementasikan teknologi digital e-catalog dan marketplace/aplikasi kepada mitra dalam rangka pendampingan pengelolaan keuangan dan pelatihan biaya produksi/ HPP serta penggunaan aplikasi keuangan dan menonjolkan keunikan produk dan merek produk, meningkatkan omzet penjualan kerajinan tangan para pelaku UMKM Perajin Sumsel melalui implementasi marketplace IBS (berbasis android) dan ecatalog digital Sumsel Crafter (e-catalog SC) yang mendukung Era Revolusi Industri 4.0. Analisis yakni tahap I situasi dan kondisi Mitra, tahap II penyiapan dan diseminasi teknologi, Tahap III pelatihan dan pendampingan, Tahap IV Program Evaluasi dan Keberlanjutan. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan dan pendampingan pelaksanaan MBKM secara luring dan daring. Manfaat yang dirasakan oleh mitra berupa peningkatan daya saing sebesar 83 persen. Peningkatan Penerapan IPTEK di masyarakat sebesar 81% dan perbaikan tata nilai masyarakat sebesar 84%.
PERBAIKAN MANAJEMEN USAHA KELOMPOK UKM RUMAH TAJUNG ANTIQ (RTA) PENGHASIL KAIN TENUN TAJUNG DAN BLONGSONG KHAS PALEMBANG DALAM MENGHADAPI ERA NEW NORMAL A. Jalaludin Sayuti; Febrianty Febrianty; Hendra Hadiwijaya; Ahmad Ari Gunawan Sepriansyah
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2020
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra dalam program pemberdayaan masyarakat UKM Indonesia Bangkit adalah UKM Rumah Tajung Antiq (RTA) yang berlokasi di Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan Jakabaring Palembang. Jarak mitra dari kampus Politeknik Negeri Sriwijaya 10,6 km atau 28 Menit ditempuh dengan kendaraan roda empat. Mitra UKM RTA sangat merasakan dampak Pandemi Covid-19, yang menurunkan omset usaha jauh drastis dan hampir menyebabkan usaha gulung tikar. Mitra UKM RTA memproduksi kain tenun Tajung dan Blongsong khas Palembang serta aksesoris lainnya berbahan kombinasi kain tenun tersebut. Kain tenun diproduksi menggunakan alat-alat tenun tradisional dengan pengolahan benang dan pewarnaan yang juga konvensional dengan tujuan mempertahankan dan melestarikan peninggalan budaya khas Palembang. Permasalahan yang dihadapi mitra terkait dengan aspek manajerial dan aspek pengembangan sentra UKM. Mitra menghadapi masalah yakni: 1). belum memiliki strategi manajerial bagaimana melaksanakan usaha mereka disaat new normal (recovery) yang dapat meningkatkan omset/penjualan, dan 2). Kelompok-kelompok/unit-unit yang bekerja untuk UKM RTA belum memiliki manajemen usaha yang baik untuk menjadi sentra usaha yang berdaya saing karena pola yang digunakan masih bersifat konvensional dan tergantung pada jumlah pesanan UKM RTA. Berdasar permasalahan prioritas yang harus ditangani maka beberapa solusi yang ditawarkan Tim Pelaksana kepada mitra: 1. Meningkatkan kemampuan manajerial pelaku usaha/pemilik kelompok UKM RTA melalui pelatihan dan pendampingan dalam pengelolaan usaha mulai dari pengelolaan manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran, dan 2. Meningkatkan manajemen usaha kelompok UKM RTA melalui pelatihan dan pedampingan pengelolaan SDM dan kewirausahaan agar menjadi sentra usaha yang berdaya saing. Sedangkan target luaran kegiatan ini adalah: 1. Peningkatan daya saing usaha mitra, dan 2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha pada mitra. Tahapan pelaksanaan program dilaksanakan 3 bulan meliputi: Tahap I Analisis Situasi dan Kondisi Mitra; Tahap II Persiapan dan Transfer TTG; Tahap III Pelatihan dan Pendampingan, dan Tahap IV Evaluasi dan Keberlanjutan program. Metode dalam pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan (secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan secara daring). Hasil kegiatan, yakni: peningkatan daya saing usaha mitra melalui kenaikan omset menjadi sebesar ± 50%, dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha pada mitra sebesar 80%.