Sihabuddin Noor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA PADA TRADISI SEKATEN DI KERATON KESULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT Nursolehah Nursolehah; Sihabuddin Noor; Kiky Rizky
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v2i1.25501

Abstract

Sekaten merupakan bentuk akulturasi atau percampuran agama Islam dengan budaya Jawa yang digunakan oleh para Mubaligh (Wali) sebagai sarana Islamisasi. Namun seiring berjalannya waktu, sekatenkini tidak lagi dilakukan sebagai sarana Islamisasi, tetapi sebagai sarana hiburan dan ekonomi. Dalam hal ini terjadi pergeseran makna sekaten. Hal tersebut tentu memberikan dampak positif juga negatif bagi pemaknaan sekaten, baik untuk pemerintah ataupun masyarakat Yogyakarta.Beberapa metode digunakan dalam artikel ini yang pertama adalah field research yaitu dengan mengunjungi langsung tempat pelaksanaan sekaten, kedua, metode wawancara langsung para narasumber yang memahami sejarah sekaten dan tahapan-tahapan sekaten, dan yang terakhir dengan metode library reaserch yaitu mempelajari literatur tentang sekaten baik melalui buku, jurnal ataupun website terkait.Proses islamisasi oleh para wali dilakukan melalui banyak cara salah satunya dengan kesenian yaitu menggunakan sekati atau gamelan. Sekati ini kemudian dikenal dengan Sekaten. Sekaten juga diartikan Syahadatain atau dua kalimat syahadat yang merupakan salah satu syarat masuk Islam. Sekaten selanjutnya dilakukan sebagai serangkaian kegiatan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Rangkaian sekatendilaksanakan  selama satu bulan penuh. Sekaten merupakan bentuk kearifan lokal yang dipadukan dengan unsur-unsur Islam (akulturasi) yang kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sarana dakwah dan proses Islamisasi. Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahawa pergesaran makna sekaten saat ini di karenakan oleh beberapa faktor yaitu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan perubahan sosial.