Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMBANGUN NASIONALISME SANTRI MELALUI HUKUM ISLAM DAN MEDIA SOSIAL DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL QULUB PAMEKASAN Mohammad Fahrur Rozi; Suhaimi Suhaimi; Sapto Wahyono; Gatot Subroto
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 2 No. 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v2i4.357

Abstract

Pondok Pesantren merupakan lembaga yang dapat memberikan pengetahuan dan spiritual agama dan keagamaan bagi santri sehingga dapat memahami makna Islam baik dalam aspek teori dan praktik keagamaan yang berguna bagi kehidupan dunia dan akhirat. Namun seiring dengan canggihnya teknologi, tontonan berubah menjadi tuntunan, akan mengikis nilai-nilai ketauhidan dan ubudiyah santri dan menghilangkan keilmuan agama yang mulia di Pondok Pesantren. Disamping itu pula, memupuk nasionalisme santri tidak kalah pentingnya untuk tehaknya NKRI dan hubbul wathan minal iman. Oleh karena itu, pengabdian ini dirasa perlu diberikan kepada santri mengingat santri ujung tombak pembangunan agar pemerintahan berjalan dengan selaras dan seimbang sehingga setiap jabatan dan pekerjaan jika disandarkan dan berdasarkan agama akan lebih selamat dan sejahtera.
SARASEHAN: MEWASPADAI RADIKALISME ISLAM DEMI KERUKUNAN KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA Suhaimi suhaimi; Sapto Wahyono; Sri Sulastri; Nur Hidayat; Achmad Rifai
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): April-Juni 2023
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v3i2.456

Abstract

Akhir-akhir ini dunia seringkali dikejutkan dengan peristiwa yang sangat heroik yang melibatkan sebagian masyarakat Islam sebagai pelaku dan korbannya serta sebagian masyarakat non muslim. Salah satu bagian dari peristiwa diantaranya; pengeboman tempat ibadah, saling mengkafirkan antar kelompok yang berbeda pemahaman, perlawanan terhadap unsur negara oleh kelompok yang ingin merubah ideologi negara karena dianggap toghut. Semua hal tersebut dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya sebagai kelompok radikal. Ironisnya sebagian dari mereka adalah kelompok Islam yang memiliki pemikiran radikal. Untuk menanggulangi adanya radikalisme Islam, perlu adanya tindak preventif agar tercipta kerukunan dan harmonisasi dalam semua sendi kehidupan, baik kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan kegiatan sarasehan.