Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Buangan Air Limbah Peternakan Ayam di Dusun Sabang Laja Desa Merpak Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang Clara Victoria; Dian Rahayu Jati; Hendri Sutrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v10i2.56063

Abstract

Pembangunan usaha peternakan ayam selain memberikan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup bila tidak dikelola dengan baik. Masalah pencemaran yang ditimbulkan berasal dari limbah kotoran ternak, sisa pakan, dan air buangan yang berasal dari pembersihan kandang. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kualitas buangan air limbah peternakan ayam dan kualitas air permukaan di sekitar peternakan ayam yaitu pada saluran irigasi dan parit peternakan ayam berdasarkan parameter Amonia, TSS, BOD, COD, dan pH serta untuk menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan buangan air limbah peternakan ayam dan kesesuaiannya dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 31/Permentan/OT.140/2/2014. Hasil analisis buangan air limbah tanpa pengolahan diketahui bahwa parameter Amonia 5 mg/L; TSS 770 mg/L; BOD 132 mg/L; COD 100 mg/L melewati ambang batas baku mutu air limbah Golongan I berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Hasil analisis air permukaan diketahui bahwa parameter Amonia, TSS, COD, dan pH tertinggi berada pada titik 4 dan parameter BOD tertinggi berada pada titik 2 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2021. Sehingga perlu memperbaiki saluran air limbah dan membuat IPAL sederhana dapat menggunakan 3 alternatif yaitu Alternatif A (filtrasi), Alternatif B (biofilter anaerob), dan Alternatif C (metode kombinasi).
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Dentry Dentry; Kiki Prio Utomo; Hendri Sutrisno
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v7i1.20-36

Abstract

ABSTRAKTerminal ALBN Sungai Ambawang merupakan fasilitas umum yang masih belum memiliki sistem penyediaan air bersih yang memadai. Air hujan merupakan sumber air yang dapat dimanfaatkan dalam skala komunal. Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih dapat dilakukan dengan metode pemanenan air hujan dari atap bangunan. Hasil perencanaan menunjukan pemanfaatan air hujan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di terminal ALBN Sungai Ambawang. Total kebutuhan air bersih di terminal ALBN Sungai Ambawang sebesar 2074,383 m3/tahun, Total supply air hujan yang dapat ditangkap oleh atap gedung ruang tunggu dan kantor dengan total luas atap 1062 m2 yaitu sebesar 2774,343 m3/tahun dan supply air hujan yang tersisa sebesar 699,960 m3/tahun. Kapasitas ground water tank di gedung ruang tunggu direncanakan sebesar 158 m3, sedangkan di gedung kantor direncanakan sebesar 60 m3. Karena kapasitas ground water tank eksisting (96,39 m3) jauh lebih besar dibandingkan dengan ground water tank direncanakan (60 m3), sehingga ground water tank eksisting dapat dimanfaatkan. Estimasi biaya pembuatan sistem penyediaan air bersih dari air hujan di terminal ALBN Sungai Ambawang adalah sebesar Rp 614.835.771,72.Kata kunci: Terminal, Air Hujan, Sistem Pemanenan Air HujanABSTRACTThe Sungai Ambawang ALBN terminal is a public facility that still does not have an adequate clean water supply system. Rainwater is a source of water that can be utilized on a communal scale. Utilization of rainwater as a source of clean water can be done by harvesting rainwater from the roof of the building. The results of the planning show that the use of rainwater can meet the needs of clean water at the Sungai Ambawang ALBN terminal. The total demand for clean water at the Sungai Ambawang ALBN terminal is 2074.383 m3/ year, the total supply of rainwater that can be captured by the roof of the waiting room and office building with a total roof area of 1062 m3 is 2774,343 m3/ year and supply the remaining rainwater is 699,960 m3/year. The ground water tank capacity in the waiting room building is planned to be 158 m3, while in the office building it is planned to be 60 m3. Because the capacity of the existing ground water tank (96.39 m3) is much larger than the planned ground water tank (60 m3), the existing ground water tank can be utilized. The estimated cost of making a clean water supply system from rainwater at the Sungai Ambawang ALBN terminal is IDR 614,835,771.72.Keywords: Terminal, Rainwater, Rainwater Harvesting System