Budiman Rusli
Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONDISI LINGKUNGAN DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA DI KABUPATEN TANAH DATAR (STUDI PADA OBJEK WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG) Adinda Olivia; Budiman Rusli; Candradewini Candradewini
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 2 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i2.45093

Abstract

This research is the result of research on environmental conditions in the implementation of tourism destination development program in Tanah Datar Regency (studies on the Istano Basa Pagaruyung Tourism Object). This program implemented through the Department of Tourism, Youth and Sports as one of the government’s efforts to increase tourism competitiveness with the goal of increasing tourist visits and increasing local revenue (PAD). However, in the last few years the number of tourist visits to the leading tourist object of the Istano Basa Pagaruyung has always decreased, which has resulted in a decrease in PAD revenues for Tanah Datar Regency. This study aims to analyze the implementation of the tourism destination development program in Tanah Datar Regency (study on the Istano Basa Pagaruyung Tourism Object. This study uses qualitative research methods with data collection techniques through interviews, observation and literature study. The result of the study found that there were no regulations specifically governing tourism in Tanah Datar District, and also inadequate human resources in terms of quality and quantity.  Penelitian ini merupakan hasil penelitian mengenai kondisi lingkungan dalam implementasi program pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Tanah Datar (studi pada Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung). Program ini dilaksanakan melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing pariwisata dengan sasaran yaitu meningkatnya kunjungan wisatawan dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun dalam beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan pada objek wisata unggulan Istano Basa Pagaruyung selalu mengalami penurunan yang berdampak pada penurunan penerimaan PAD Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Tanah Datar (studi pada Objek Wisata Istano Basa Pagaruyung). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa belum adanya peraturan yang mengatur secara khusus mengenai pariwisata di Kabupaten Tanah Datar, dan juga sumber daya manusia yang belum memadai dari segi kualitas maupun kuantitas.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI Indah Annisa Fauziyah; Budiman Rusli; Slamet Usman Ismanto
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41310

Abstract

The Indonesian government seeks to optimize the democratization process through public information disclosure. Then in order to implement public information disclosure, the City of Cimahi Government, formed the Cimahi City Information and Documentation Management Officer on February 2, 2011 in order to provide optimal information services to the public. The purpose of this study is to describe how the implementation of public information disclosure policies in Cimahi City are guided by the Regulation of the Minister of Home Affairs of the Republic of Indonesia Number 3 of 2017 by being analyzed and studied using the theory of policy implementation from Charles O. Jones which consists of Organizational Aspects, Interpretation Aspects and Application Aspects. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques used are observation, interviews, literature study, and documentation. The results of the study indicate that the implementation of the Public Information Disclosure Policy in Cimahi City has not been fully implemented properly. There are still some obstacles in its implementation, such as the PPID Pemabntu there is no information officer who specifically handles information services, the preparation of a list of public information is constrained because there are still agencies that have not issued a list of public information, and also the lack of socialization to the public regarding the flow of information requests because it is still many do not know about it. Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengoptimalkan proses demokratisasi melalui keterbukaan informasi publik. Kemudian dalam rangka mengimplementasikan keterbukaan informasi publik, Pemerintah Kota Cimahi, membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kota Cimahi pada 2 Februari 2011 guna memberikan pelayanan informasi yang optimal kepada publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi kebijakan keterbukaan informasi publik di Kota Cimahi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 dengan dianalisis dan dikaji menggunakan teori implementasi kebijakan dari Charles O. Jones yang terdiri dari Aspek Organisasi, Aspek Interpretasi dan Aspek Aplikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik di Kota Cimahi dapat dikatakan belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, seperti di PPID Pemabntu belum ada petugas informasi yang khusus menangani pelayanan informasi, penyusunan daftar informasi publik yang terkendala karena masih ada dinas yang belum mengeluarkan daftar informasi publik, dan juga kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai alur permohonan informasi karena masih banyak yang belum mengetahui terkait hal itu.