Muhibuddin Muhibuddin
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Madrasah Nizhamiyah Dalam Sejarah Peradaban Pendidikan Islam Di Baghdad Muhibuddin Muhibuddin
Ameena Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Ameena Journal
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejarah lahirnya madrasah nizhamiyah, tujuan dan kurikulum madrasah tersebut. Hasil penelitian ditemukan Madrasah Nizhamiyah adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua yang didirikan pada masa kekhalifahan Abbasiyah oleh Nizam al-Mulk pada tahun 1065 di Baghdad. Tujuan utama dibangunnya Madrasah Nizhamiyah Bagdad adalah mengajar hukum madzhab Syafi’I (Sunni) dengan penekanan pada pengajaran teologi dan hukum Islam (fiqh). Kurikulum Madrasah Nizhamiyah terdiri dari beberapa mata pelajaran yang fokus pada pengajaran hukum Islam (fiqh) dan teologi Islam (kalam). Mata pelajaran fiqh meliputi fiqh Ibadah, fiqh Muamalah, fiqh Jinayat, dan fiqh Ta'zir. Sementara itu, mata pelajaran kalam meliputi tauhid, filsafat Islam, dan pemikiran-pemikiran tentang teologi. Selain itu, ada juga mata pelajaran bahasa Arab dan bahasa Persia yang diajarkan untuk memperkaya kemampuan komunikasi para siswa. Kemudian ada juga pelajaran-pelajaran lainnya juga diberikan, termasuk matematika, logika, retorika, etika, tafsir, hadis, dan filsafat. Selain itu, mahasiswa diharuskan untuk mempelajari ilmu kedokteran dan sains untuk memperoleh pengetahuan yang komprehensif.
Tastafi Organisasi Keagamaan Ulama Dayah di Aceh Zulfikar Zulfikar; Muhibuddin Muhibuddin
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 11 (2022): Oktober 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v1i11.1023

Abstract

Tasawuf, Tawhid and Fiqh (TASTAFI) is a religious organization proclaimed by one of the dayah clerics, namely Teungku Hasanoel Bashry or now more popularly known as Abu MUDI, where this tastafi religious organization has been organized at the central level and the administrators have also been appointed. on the night of April 17 2018 in the courtyard of the Banda Aceh Grand Mosque which was also attended by the Governor of Aceh, the Mayor of Banda Aceh, Members of the Aceh Representative Council, Members of the Banda Aceh City Representative Council and other Acehnese community leaders. The Tastafi religious organization comes with a different feel from other organizations, where all the organization's administrators are dayah leaders in Aceh and this organization has received an extraordinary response and appreciation from the Acehnese people. This tastafi religious organization has been formed at the central, district/city level, there are even several sub-districts that have formed this organization. The purpose of establishing the Tastafi religious organization is to provide religious studies and studies, da'wah to the community by conveying and grounding the teachings of Tasawuf, Tawhid and Fiqh (TASTAFI) based on Ahlusunnah wal Jamaah, and protecting places of religious education such as dayah, recitation halls, taklim assemblies, religious councils. remembrance and society from heretical teachings, liberalism, secularism and radicalism, as well as realizing a civil society life order.