Abstak: Tinggong merupakan salah satu varietas padi lokal Aceh, terkenal dengan tekstur nasi pulen dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Namun, padi Tinggong berbatang tinggi, mudah rebah, berumur dalam dan tidak tahan terhadap rendaman. Perbaikan varietas Tinggong dapat dilakukan dengan memanfaatkan varietas intoduksi Swarna dengan keunggulan berbatang pendek, umur panen genjah, produksi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter agronomi BC2F3 hasil persilangan padi Tinggong dan Swarna. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Rumah Kasa dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh, mulai dari bulan Desember 2021 sampai Juni 2022. Benih yang digunakan adalah BC2F3 turunan dari persilangan padi Tinggong dan Swarna. Hasil penelitian menunjukkan tanaman BC2F3 T41.9.6 (tanaman 1, 2, 4 dan 6) cukup prospektif untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Hasil uji ketahanan rendaman setelah masa pemulihan (recovery) BC2F3 turunan dari persilangan padi Tinggong dan Swarna menunjukkan dari 68 tanaman yang diuji terdapat 33 tanaman (48,52%) hidup, sedangkan terdapat 35 tanaman (51,47%) mati akibat tidak tahan terhadap cekaman rendaman.Agronomic Performance and Resistance to Submergence in BC2F3 Rice Progenies of TinggongAbstract. Tinggong is one of Aceh's local rice varieties, famous for rice texture fluffier and has good adaptability. However, Tinggong rice has high stems, easy to fall, very long growth duration and not resistant to submergence. Improvement of the Tinggong variety can be done by utilizing the Swarna-introduced variety with the advantages of short stems, early harvesting age, high production. This research aims to determine the agronomic character of BC2F3 rice progenies Tinggong and Swarna. This research was conducted at the Experimental Farm and Genetics and Plant Breeding Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh, from December 2021 to June 2022. The seeds used were BC2F3 progenies of Tinggong and Swarna. The results showed that the plant BC2F3 T41.9.6 (plants 1, 2, 4 and 6) were prospective to proceed to the next stage. The results of the resistance test after the recovery period of BC2F3 progenies from crosses of Tinggong and Swarna rice showed that of the 68 plants tested, 33 plants (48.52%) were alive, while 35 plants (51.47%) dead that were not resistance to submergence stress.