Background: Gejala yang dialami pada pasien sindrom koroner akut (SKA) selain angina, juga mengalami perubahan status hemodinamik seperti takikardi, takipnea, hipertensi, atau hipotensi, dan penurunan saturasi oksigen (SaO2) atau kelainan irama jantung dapat juga terjadi. Wudhu merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan sebagai tetapi untuk peningkatan status kesehatan.Purpose: untuk mengetahui pengaruh wudhu terhadap perubahan status hemodinamik sebelum dan sesudah intervensi pada pasien dengan sindrom coroner akutMethods: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan quasi eksperimen, yaitu penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subjek namun tidak dilakukan randomisasi untuk memasukkan subjek ke dalam kelompok perlakuan atau control. Penelitian ini dilakukan di RSUD Labuang Baji Makassar dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2022. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang memiliki gejala dari SKA dan jumlah sampel 15 pasien. Analisa bivariat peneliti menggunakan rumus mann-Whitney U.Results: tidak ada pengaruh wudhu terhadap status hemodinamik pada pasien SKA yang terdiri dari tekanan darah sistol p Value 0.868, diastole p value 0.204, dan nadi p Value 0.819 dari ke 3 parameter nilai p Value > 0.005. Akan tetapi dilihat dari nilai mean terdapat penurunan tekanan darah sitole 4 point yang menunjukan kea rah perbaikan.Conclusion: tidak ada pengaruh wudhu terhadap perubahan status hemodinamik pada pasien sindrom koroner akut