Agus Surya Mulyawan, Agus Surya
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FIKSASI KITOSAN PADA KAIN KATUN SEBAGAI ANTIBAKTERI Winiati, Wiwin; Kasipah, Cica; Yulina, Rizka; Wahyudi, Tatang; Mulyawan, Agus Surya; Septiani, Wulan
Arena Tekstil Vol 29, No 1 (2014)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.547 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan metode fiksasi/pembubuhan kitosan pada kain katun untuk memperoleh kain katun yang bersifat antibakteri,  penelitian dilakukan dilaboratorium dan   selanjutnya metoda yang ditemukan di uji-coba dengan skala pilot di industri tekstil. Pada penelitian ini fiksasi  kitosan pada kain katun dilakukan dengan metoda kimia, yaitu modifikasi kovalen pada serat kapas yang merupakan serat selulosa dengan pembentukan gugus aldehida yang akan berikatan dengan gugus amina pada kitosan yang dilakukan dengan cara perendaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses oksidasi selulosa pada kain katun hingga memiliki gugus aldehida yang kemudian berikatan dengan gugus amina pada kitosan telah menghasilkan fiksasi kitosan pada kain  katun,  sehingga memberikan sifat antibakteri pada kain katun.  Penggunaan kitosan dengan BM 171.790 Da sebagai zat antibakteri pada kain katun telah menghasilkan kain katun antibakteri yang memiliki ketahanan terhadap proses pencucian, dan pemanasan (setrika), tidak menurunkan parameter kualitas tekstilnya seperti kekuatan  dan kenampakannya,  serta cocok (compatible) dengan zat-zat kimia tekstil yang digunakan pada proses tekstil  yaitu proses pencelupan. Hasil percobaan pembuatan kain katun antibakteri di laboratorium, telah diaplikasikan di industri dan memberikan hasil yang baik.
IDENTIFIKASI SIFAT FISIK DAN SIFAT TERMAL SERAT-SERAT SELULOSA UNTUK PEMBUATAN KOMPOSIT Mulyawan, Agus Surya; Sana, Arif Wibi; Kaelani, Zubaidi
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1409.132 KB)

Abstract

Penelitian sifat fisik dan termal pada serat-serat selulosa yaitu rami, kapas, dan rayon viskosa telah dilakukan dalam rangka pemanfaatannya sebagai bahan komposit. Sifat-sifat tersebut perlu diketahui agar didapatkan satu serat selulosa dengan sifat fisik dan termal yang optimal sehingga berpotensi menghasilkan bahan komposit yang anti korosi, ramah lingkungan, dan ringan. Untuk mengetahui sifat fisik dan termal maka dilakukan pengujianpengujian, yaitu pengujian kekuatan tarik, mulur, moisture regain, perubahan panjang pada suhu (30-250)oC, danperubahan berat pada suhu (30-350)oC. Hasil penelitian menunjukan bahwa serat rami mempunyai kekuatan paling tinggi yaitu 5,5 g/den, mulur (5%), dan moisture regain (6%), serta sifat termalnya paling stabil. Serat kapas mempunyai kekuatan lebih kecil dibandingkan dengan rami yaitu 3,95 g/den, tetapi mulur (6,5%), dan moisture regain-nya (8,5%) lebih tinggi, serta mempunyai sifat termal sedang. Serat rayon mempunyai sifat termal dan kekuatan paling kecil yaitu 1,95 g/den, tetapi mulur (14,5%), dan moisture regain-nya (12,5) paling tinggi. Komposit dari rami dengan resin polivinil asetat dan pelarut air telah dibuat. Semakin kecil penggunaan resin maka volume dan berat komposit relatif semakin kecil pula.
PENGARUH BERAT MOLEKUL KITOSAN TERHADAP FIKSASI KITOSAN PADA KAIN KAPAS SEBAGAI ANTIBAKTERI Yulina, Rizka; Winiati, Wiwin; Kasipah, Cica; Septiani, Wulan; Mulyawan, Agus Surya; Wahyudi, Tatang
Arena Tekstil Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.808 KB)

Abstract

Proses depolimerisasi kitosan telah dilakukan untuk memperoleh kitosan dengan berat molekul yang lebih rendah dan mengetahui sifat antibakterinya setelah difiksasi pada kain kapas. Proses depolimerisasi dilakukan dengan cara pemanasan menggunakan oven microwave disertai penambahan larutan garam elekrolit NaCl dan CaCl2. Variasi proses pemanasan dilakukan pada rentang daya microwave 300-800 watt dan rentang waktu selama 5-25 menit. Berat molekul kitosan ditentukan dari viskositasnya dan dihitung menggunakan persamaan Mark Houwink. Hasil depolimerisasi kitosan menggunakan pelarut campuran CH3COOH 1% /CaCl2 0,25 M dengan rasio volume 7:3 dan rentang daya microwave 300-650 watt telah berhasil menurunkan berat molekul kitosan secara signifikan dari 171.790 Da hingga mencapai 59.746 Da. Hasil analisa terhadap spektra Fourier Transform Infra Red menunjukkan bahwa proses depolimerisasi kitosan tidak mengubah gugus fungsi dari kitosan. Fiksasi kitosan terdepolimerisasi dengan rentang berat molekul 59.746-79.570 Da pada kain kapas menghasilkan sifat antibakteri yang sangat baik yakni mencapai 99-100%, sekalipun prosesnya diikuti dengan proses pencelupan warna. Hasil uji N-total menunjukkan bahwa kain kapas terfiksasi kitosan berat molekul 79.500 Da menghasilkan nilai N-total yang lebih tinggi dibandingkan dengan kitosan berat molekul 171.790 Da. Hasil kurva ketuaan warna menunjukkan bahwa kitosan BM rendah cocok (compatible) dengan zat warna reaktif yang digunakan pada proses pencelupan dan memberikan warna pada kain kapas yang lebih tua dibandingkan dengan kitosan BM tinggi dan tanpa kitosan.