Aep Surahman, Aep
Balai Besar Pulp dan Kertas, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENCEMARAN EMISI BOILER MENGGUNAKAN BATUBARA PADA INDUSTRI TEKSTIL SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP GAS RUMAH KACA (GRK) Setiawan, Yusup; Surahman, Aep; Kailani, Zubaidi
Arena Tekstil Vol 27, No 2 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.021 KB)

Abstract

Penelitian tingkat pencemaran emisi boiler berbahan bakar batubara telah dilakukan pada industri tekstil dikabupaten Bandung sebanyak 14 industri dan di wilayah Cimahi sebanyak 10 industri. Parameter yang diujimeliputi partikulat, SO2, NOx, opasitas, dan CO2. Parameter partikulat diukur menggunakan metoda gravimetri,parameter NOx diukur menggunakan metoda chemiluminescence, dan parameter SO2 diukur menggunakan metodanon-dispersive infra red (NDIR). Hasil menunjukkan di wilayah Kabupaten Bandung masih terdapat 4 perusahaantidak memenuhi persyaratan kadar partikulatnya, tetapi nilai rata-ratanya sudah memenuhi persyaratan yaitu sebesar148 mg/m3. Di wilayah Cimahi masih terdapat 3 perusahaan tidak memenuhi persyaratan kadar partikulatnya, dannilai rata-ratanya sebesar 311 mg/m3 masih diatas persyaratan. Wilayah Kabupaten Bandung ada 5 perusahaan yangemisi sulfur dioksida masih tinggi, dengan rata-rata emisi sulfur dioksida sebesar 763 mg/m3 yang berarti belummemenuhi persyaratan. Wilayah Cimahi ada 4 perusahaan yang kadar sulfur dioksida masih tinggi, tetapiperhitungan rata-rata sebesar 602 mg/m3 sudah memenuhi persyaratan. Kualitas emisi udara dengan parameterNO2 dan opasitasnya pada wilayah Kabupaten Bandung dan wilayah Cimahi sudah baik. Emisi gas CO2 yangdikeluarkan oleh industri tekstil di wilayah Kabupaten Bandung adalah 0,05 – 0,22 kg/m3 , dan di wilayah Cimahiadalah 0,07 – 0,31 kg/m3. Wilayah Kabupaten Bandung dan wilayah Cimahi mengkontribusi emisi gas rumah kaca(GRK) masing-masing sebesar 3,5 juta ton CO2-eq./tahun dan 1,3 juta ton CO2-eq./tahun.
POTENSI KOMPOS DARI LIMBAH PADAT PABRIK JOSS PAPER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN (THE POTENCY OF COMPOST FROM JOSS PAPER MILL SOLID WASTE TO IMPROVE THE CROP PRODUCTION) Soetopo, Rina S.; Septiningrum, Krisna; Surahman, Aep
JURNAL SELULOSA Vol 45, No 01 (2010): BERITA SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.776 KB)

Abstract

A research about paper sludge from joss paper industry as compost material has been conducted. Initially, paper sludge from waste water treatment plant was characterized. Cellulose degrading fungi were added as activator in composting experiment. Mature compost test using sensitive plant, tomato, was performed using paper sludge by product. Plant bioassay using Albazia was carried out using optimum dosage from mature compost test. Result showed that paper sludge from joss paper industry contain high content of organic matter thus can be use as organic compost. Composting experiment was performed using sawdust as bulking agents for ± 30 days, with 0,6% of cellulolytic fungi (weigth basis) as activator agents. Compost T-1 product quality was in complience with the Indonesian National Standard requirements. The extract compost materials (T-1) from paper sludge composting did showed positive effect to tomato plant. Meanwhile, plant bioassay showed that growth of Albazia using compost T-1 70% (10,5 kg/tree) product was better than control.Keywords : solid waste, T. harzianum,, cellulose, compost, joss paper millINTISARIPenelitian terhadap potensi limbah padat pabrik joss paper sebagai kompos telah dilakukan. Penelitian diawali dengan karakterisasi terhadap potensi limbah padat pabrik kertas yang  berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Proses pengomposan dilakukan dengan menambahkan aktivator jamur pendegradasi selulosa. Terhadap kompos yang telah memenuhi syarat, dilakukan uji potensi terhadap tanaman tomat sebagai tanaman sensitif. Dosis optimum kompos pada tanaman tomat, diujicobakan ke tanaman sengon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat IPAL pabrik joss paper memiliki bahan organik yang cukup tinggi, sehingga memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai kompos organik. Pengomposan dengan  penambahan aktivator jamur selulolitik 0,6% dari berat total limbah kering dilakukan selama 30 hari menghasilkan kualitas kompos (T-1) yang memenuhi persyaratan SNI. Hasil uji kompos (T-1) terhadap tanaman tomat menunjukkan pengaruh positif pada pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Uji coba kompos (T-1) sampai dosis 70% (10,5 kg/pohon) terhadap tanaman sengon menunjukkan pertumbuhan vegetatif yang jauh lebih baik dibanding kontrol.Kata kunci : limbah padat, T. harzianum, selulosa, kompos, pabrik joss paper