Heni Dwi Sasmita
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, Jl. Kalimantan Tegalboto No. 37 Sumbersari, Jember, Jawa Timur 68121, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Somatic Embryogenesis of Dendrobium lasianthera X Dendrobium antennatum with the Addition of BA and NAA Heni Dwi Sasmita; Parawita Dewanti; Firdha Narulita Alfian
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 2 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.71 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i2.39715

Abstract

Somatik embriogenesis merupakan teknik perbanyakan kultur in vitro melalui proses pembelahan sel yang berasal dari bagian tanaman untuk membentuk embrio menjadi tanaman baru. Perbanyakan tersebut didukung oleh penambahan BA dan NAA dalam media untuk memicu terbentuknya kalus. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh konsentrasi kombinasi BA dan NAA yang terbaik dalam proses induksi kalus tanaman anggrek Dendrobium Hibrida (Dendrobium lasiantera x Dendrobium antennatum) melalui metode somatik embriogenesis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Center for Development of Advance Sciences and Technology (CDAST) Universitas Jember Jawa Timur dari bulan Maret-September 2021. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu faktor BA 4 taraf, 0, 0.025, 0.05, dan 0.1 mg L-1 dan faktor NAA 3 taraf; 1, 2, dan 3 mg L-1, dengan menggunakan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan waktu terbentuknya kalus anggrek Dendrobium Hibrida paling cepat pada perlakuan dengan konsentrasi BA 0.025 mg L-1 dan NAA 3 mg L-1 dengan presentase tertinggi terbentuknya kalus embriogenik yaitu sebesar 67%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BA 0.025 mg L-1 dan NAA 3 mg L-1 merupakan hasil terbaik pada variabel waktu terbentuknya kalus dan presentase kalus embriogenik.