Guru honorer yang berkomitmen meskipun dengan pendapatan yang rendah, ketidakpastian status pengangkatan dan kondisi kerja yang belum memadai, memiliki keberagaman arti dalam memaknai komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Tujuan penelitian ini yaitu memahami makna komitmen yang dimiliki guru honorer. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretative phenomenological analysis. Pengambilan data menggunakan wawancara semi terstruktur kepada lima guru honorer dengan masa kerja tujuh hingga 14 tahun. Hasil analisis data menunjukkan bahwa komitmen dimaknai sebagai bentuk adanya harapan menjadi aparatur sipil negara, upaya mempertahankan pekerjaan, bentuk pengabdian, dan sebagai wujud rasa cinta terhadap sekolah. Faktor positif memengaruhi keputusan guru untuk bertahan, namun faktor negatif tidak sampai memengaruhi keputusan bertahan, namun memengaruhi perilaku kerja guru. Berbagai makna komitmen menghasilkan beragam komponen komitmen, yang berpengaruh terhadap perilaku kerja guru. Guru yang memaknai komitmen sebagai wujud rasa cinta dan bentuk pengabdian umumnya melakukan usaha lebih dalam bekerja. Penelitian ini memberikan gambaran makna komitmen dan dampaknya terhadap perilaku kerja guru, sehingga dapat menjadi acuan bagi guru honorer dalam mempertahankan komitmen yang dimiliki, dan menjadi acuan bagi pihak sekolah serta dinas pendidikan dalam memerhatikan faktor yang meningkatkan komitmen guru. Kata kunci : Guru honorer, Komitmen organisasi, Sekolah