Elliyatul Masruroh
Institut Dirosat Islamiyah al-Amien Prenduan Sumenep Madura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK WANITA ṢÃLIHAH DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Tafsîr Al-Sha’râwî Karya Syaikh Mutawallî Al-Sha’râwî Dan Tafsîr Firdaus Al-Na’îm Karya Kyai Thaifur Alî Wafâ) Elliyatul Masruroh; Ihwan Amalih
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v6i2.704

Abstract

Di zaman sekarang banyak kaum hawa atau para wanita yang mengingkari hak-hak asasinya dengan mengatas namakan Islam, para wanita juga mengikuti gaya barat secara membabi buta tanpa memikirkan sebab dan akibatnya, dengan mengingkari serua-seruan Al-Qur’an. Juga didapati para wanita hari ini yang penuh kontradiksi, melampaui batas, dan berlebih-lebihan dalam sesuatu dan kehidupan sehari-harinya. Seharusnya sebagai wanita. Dalam permasalahan ini terdapat perbedaan wanita shalihah atau karakter wanita shalihah yang dapat dijadikan teladan para kaum wanita. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penafsiran Syekh Mutawalli Al-Sha’rawi tentang ayat-ayat karakteristik wanita Ṣalihah dalam al-Qur’an, serta bagaimana Penafsiran Kyai Thoifur Alî  Wafâ tentang ayat-ayat karakteristik wanita  Ṣalihah dalam al-Qur’an. Dan bagaiamana perbedaan penafsiran Syekh Mutawalli Al-Sha’râwî dalam Tafsîr Al-Sha’râwî dengan Penafsiran Kyai Thoifur Alî  Wafâ dalam Tafsîr  Firdaus Al-Na’îm tentang karakteristik wanita Ṣalihah. Penelitian ini di tulis dengan pendekatan kualitatif denganjenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang menitik beratkan pada data-data kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dalam penafsiran Syekh Al-Sha’râwî dan Kyai Thaifur, Salah satu wanita yang dapat dijadikan teladan para kaum wanita yang diabadikan dalam al-Qur’an ialah Asiyah bint Muzahim yang  mana keimanan dan ketaqwaaannya kepada Allah SWT sangat tinggi. Yang mana dalam ketaqwaannya terhalang oleh sikap suaminya. Yaitu dengan selalu menghasutnya, menghukumnya dengan sangat kejam agar Asiyah tidak lagi menetap dalam agamanya yakni Islam.
KARAKTERISTIK WANITA ṢÃLIHAH DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Tafsîr Al-Sha’râwî Karya Syaikh Mutawallî Al-Sha’râwî Dan Tafsîr Firdaus Al-Na’îm Karya Kyai Thaifur Alî Wafâ) Elliyatul Masruroh; Ihwan Amalih
El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/el-waroqoh.v6i2.704

Abstract

Di zaman sekarang banyak kaum hawa atau para wanita yang mengingkari hak-hak asasinya dengan mengatas namakan Islam, para wanita juga mengikuti gaya barat secara membabi buta tanpa memikirkan sebab dan akibatnya, dengan mengingkari serua-seruan Al-Qur’an. Juga didapati para wanita hari ini yang penuh kontradiksi, melampaui batas, dan berlebih-lebihan dalam sesuatu dan kehidupan sehari-harinya. Seharusnya sebagai wanita. Dalam permasalahan ini terdapat perbedaan wanita shalihah atau karakter wanita shalihah yang dapat dijadikan teladan para kaum wanita. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penafsiran Syekh Mutawalli Al-Sha’rawi tentang ayat-ayat karakteristik wanita Ṣalihah dalam al-Qur’an, serta bagaimana Penafsiran Kyai Thoifur Alî  Wafâ tentang ayat-ayat karakteristik wanita  Ṣalihah dalam al-Qur’an. Dan bagaiamana perbedaan penafsiran Syekh Mutawalli Al-Sha’râwî dalam Tafsîr Al-Sha’râwî dengan Penafsiran Kyai Thoifur Alî  Wafâ dalam Tafsîr  Firdaus Al-Na’îm tentang karakteristik wanita Ṣalihah. Penelitian ini di tulis dengan pendekatan kualitatif denganjenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang menitik beratkan pada data-data kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dalam penafsiran Syekh Al-Sha’râwî dan Kyai Thaifur, Salah satu wanita yang dapat dijadikan teladan para kaum wanita yang diabadikan dalam al-Qur’an ialah Asiyah bint Muzahim yang  mana keimanan dan ketaqwaaannya kepada Allah SWT sangat tinggi. Yang mana dalam ketaqwaannya terhalang oleh sikap suaminya. Yaitu dengan selalu menghasutnya, menghukumnya dengan sangat kejam agar Asiyah tidak lagi menetap dalam agamanya yakni Islam.