Yussi Damayanti
Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keterkaitan Besaran Premi Terhadap Biaya Klaim Rawat Inap Penyakit Berbiaya Tinggi (Penyakit Jantung, Kanker, dan Stroke) Program Takaful Keluarga - 2018 – 2020: Association of Premium Amounts to Inpatient Claim Expenses for High Cost Diseases (Heart Disease, Cancer, and Stroke) Takaful Keluarga Program – 2018 – 2020 Yussi Damayanti; Prastuti Soewondo
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i8.2486

Abstract

Latar belakang: Belanja klaim untuk penyakit berbiaya tinggi menyerap proporsi terbesar dan cenderung meningkat. Peningkatan belanja klaim, akan meningkatkan rasio beban klaim dan menurunkan kemampuan asuransi dalam membayarkan klaim. Tujuan: Identifikasi variabel utama yang mempengaruhi biaya klaim rawat inap penyakit berbiaya tinggi. Metode: Menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) dengan analisis regresi linier berganda. Data sekunder sebanyak 622 klaim rawat inap digunakan untuk analisa keseimbangan kecukupan pendanaan kedepan. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya keterkaitan besaran premi dan metode pembayaran klaim dengan pengeluaran biaya klaim, dimana variabel besaran premi merupakan penentu besaran pengeluaran biaya klaim. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan jenis penyakit tidak terkait dengan pengeluaran biaya klaim penyakit berbiaya tinggi. Kesimpulan: Semakin tinggi besaran premi yang dibayar peserta, maka semakin besar pula manfaat kesehatan yang dimiliki, sehingga belanja klaim yang dikeluarkan pun akan lebih tinggi. Dalam menekan pengeluaran biaya penyakit berbiaya tinggi, Takaful perlu melakukan evaluasi faktor risiko terhadap peserta yang membayarkan premi lebih besar, salah satunya dengan evaluasi riwayat medis dan kondisi fisik calon peserta.