Arifah Sarrol Wari
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Individu dan Stres Kerja dengan Burnout pada Pekerja Aviation Security : The Relationship of Individual Characteristics and Work Stress with Burnout on Aviation Security Employees Arifah Sarrol Wari; Noeroel Widajati
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i9.2588

Abstract

Latar belakang: Burnout ialah kelelahan secara emosional dan sinisme yang umumnya dirasakan oleh pekerja yang bertatap langsung dengan pelanggan. Burnout dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stres kerja. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan burnout pada aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatid dan merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta sebanyak 251 pekerja. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan rumus slovin, didapatkan sampel sebanyak 72 orang. Variabel yang diteliti adalah stres kerja dan burnout. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasi spearman. Hasil: Mayoritas responden (43,1%) memiliki stres kerja dengan kategori sedang. Mayoritas responden (84,7%) memiliki burnout dengan kategori sedang. Terdapat hubungan antara stres kerja dengan burnout (p value = 0,006) Kesimpulan: Terdapat hubungan searah yang cukup signifikan antara stres kerja dengan burnout pada pekerja aviation security di PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta. Semakin tinggi stres kerja maka semakin tinggi pula risiko burnout pada responden.