Ganish Fadillah
Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Perilaku dengan Kasus Malaria pada Masyarakat di Indonesia - Meta Analysis 2016-2021 : Literature Review: Behavioral Risk Factor Analysis with Malaria Cases in Indonesian Society - Meta Analysis 2016-2021 : Literature Review Ganish Fadillah; R. Azizah
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.2733

Abstract

Latar belakang: Indonesia merupakan negara penyumbang kasus malaria tertinggi kedua setelah India untuk wilayah WHO South-East Asia pada tahun 2020-2021. Penyebab tingginya kasus malaria pada masyarakat, salah satunya disebabkan oleh faktor perilaku yaitu kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, dan kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari. Tujuan: untuk menganalisis faktor risiko perilaku diantaranya kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk, dan kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari dengan kasus malaria pada masyarakat di Indonesia. Metode: penelitian ini menggunakan metode meta-analisis pada aplikasi JASP versi 0.9.2. Sumber data yang digunakan adalah 33 literatur yang berasal dari Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Hasil: hasil meta-analisis menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida berisiko 2,248 kali lebih besar untuk terkena malaria dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida. Selanjutnya, masyarakat yang memiliki kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari berisiko 2,014 kali lebih besar untuk terkena malaria dibandingkan dengan masyarakat yang tidak memiliki kebiasaan beraktivitas di luar rumah pada malam hari. Sedangkan kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk bukan merupakan faktor risiko. Kesimpulan: Faktor risiko perilaku tertinggi malaria pada masyarakat di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan menggunakan kelambu berinsektisida.