Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL SUNDING WUNI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Fransiskus Xaverius Ria; Maria Kristina Selo; Maria Anjelina Dhiu; Deiflora Meo Naru; Floranida Nari Sae; Yosefina Uge Lawe
Jurnal Citra Pendidikan Vol 2 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.937

Abstract

Alat musik Sunding Wuni merupakan alat musik musik suling ganda yang berada pada etnis Riung kabupaten Ngada sebagai alat musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Riung. Alat musik Sunding Wuni ini sendiri memiliki 2 makna bagi masyarakat Riung, yang mana kedua makna tersebut adalah kedukaan serta kebahagiaan. Kedukaan artinya, ketika alat musik ini dipakai saat acara kematian berarti alat musik ini sedang melangbangkan rasa duka yang mendalam. Sedangkan kebahagiaan berarti alat musik ini dimainkan pada saat upacara panen raya dan beberapa upacara lainnya yang erat kaitannya dengan kebahagiaan. Pembelajaran alat musik Sunding Wuni sangat strategis terutama bagi anak SD dalam mengenal dan memahami budaya Riung. Makna alat musik ini sendiri sangat mendalam bagi kaum muda terutama bagi para pelajar. Ditinjau dari segi konstruksi bentuk, yang mana alat musik ini bergandengan dua suling, yang mengamanatkan kehidupan yang menekankan rasa persaudaraan antara sesama manusia. Bagi siswa SD, makna dari alat musik ini adalah bagiamana siswaa mampu bekerja sama dan berkolaborasi dengan siswa lain dengan diliputi semangat persaudaraan.
PENERAPAN ALAT MUSIK TRADISIONAL SUNDING WUNI DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Fransiskus Xaverius Ria; Maria Kristina Selo; Maria Anjelina Dhiu; Deiflora Meo Naru; Floranida Nari Sae; Yosefina Uge Lawe
Jurnal Citra Pendidikan Vol 2 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.721 KB) | DOI: 10.38048/jcp.v2i4.937

Abstract

Alat musik Sunding Wuni merupakan alat musik musik suling ganda yang berada pada etnis Riung kabupaten Ngada sebagai alat musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Riung. Alat musik Sunding Wuni ini sendiri memiliki 2 makna bagi masyarakat Riung, yang mana kedua makna tersebut adalah kedukaan serta kebahagiaan. Kedukaan artinya, ketika alat musik ini dipakai saat acara kematian berarti alat musik ini sedang melangbangkan rasa duka yang mendalam. Sedangkan kebahagiaan berarti alat musik ini dimainkan pada saat upacara panen raya dan beberapa upacara lainnya yang erat kaitannya dengan kebahagiaan. Pembelajaran alat musik Sunding Wuni sangat strategis terutama bagi anak SD dalam mengenal dan memahami budaya Riung. Makna alat musik ini sendiri sangat mendalam bagi kaum muda terutama bagi para pelajar. Ditinjau dari segi konstruksi bentuk, yang mana alat musik ini bergandengan dua suling, yang mengamanatkan kehidupan yang menekankan rasa persaudaraan antara sesama manusia. Bagi siswa SD, makna dari alat musik ini adalah bagiamana siswaa mampu bekerja sama dan berkolaborasi dengan siswa lain dengan diliputi semangat persaudaraan.
PENDAMPINGAN BELAJAR MEMBACA BAGI SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR WOLOOKA Prisko Yanuarius Djawaria Pare; Bernabas Wani; Wilibaldus Bhoke; Pare Ariance Tanggu; Yunita Rufina Ruba; Kezia Kresensia Lusi; Maria Kristina Selo
Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Dasar Inpres Wolooka merupakan salah satu sekolah di desa wolooka yang menjadi Pusat KKN Mahasiswa STKIP Citra Bakti tahun 2022. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa di kelas 1 SD Wolooka terlihat masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Siswa yang kesulitan mengidentifikasi kata-kata dan membaca dengan lambat memiliki pemahaman bacaan yang rendah, yang merupakan tanda lain dari kesulitan membaca. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu adanya bimbingan dari guru, orang tua, atau orang dewasa yang dekat dengan anak untuk memberikan bantuan dan pendampingan agar anak yang mengalami kesulitan membaca mendapatkan penanganan yang tepat. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar para siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan membaca. Metode yang digunakan berupa pendampingan belajar secara langsung di sekolah yang dilakukan di luar jam pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama 120 menit, pada setiap pembinaan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hasil dari kegiatan pendampingan membaca ini, banyak siswa mulai mengalami peningkatan kemampuan Membaca.