This Author published in this journals
All Journal Jurnal Simetris
Probo Kusumo
Universities Dian Nuswantoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN PENGERING KERUPUK “SMART FUSE WATER DRYER” YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI UKM RAHAYU KERUPUK Probo Kusumo; Ratih Setyaningrum; Rudi Tjahyono
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 12, No 2 (2021): JURNAL SIMETRIS VOLUME 12 NO 2 TAHUN 2021
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v12i2.5625

Abstract

Salah satu proses dalam produksi kerupuk yang memerlukan pengembangan yaitu proses pengeringan yang masih konvensional dengan pengeringan di tempat terbuka yang bergantung dari sinar matahari. Dalam pengeringan konvensional terdapat beberapa permasalahan yaitu panas yang fluktuatif, kebersihan yang tidak terjaga, memerlukan tempat yang cukup luas dan pada saat musim hujan proses pengeringan kerupuk terhenti.   Dari permasalahan proses pengeringan yang ada saat ini, tujuan penelitian ini merancang alat pengeringan kerupuk yang tidak bergantung pada panas cahaya matahari, lebih hemat dalam penggunaan energi, lebih besar kapasitasnya, alat lebih ergonomis, pengguna tidak terpapar langsung dengan sinar matahari serta tidak mudah menimbulkan kelelahan. Dengan perkembangan teknologi, menuntut adanya inovasi untuk menciptakan alat pengering kerupuk sebagai pengganti pengeringan secara konvensional. Alat pengering kerupuk “Smart Fuse Water Dryer “ menggunakan microcontroller sebagai pengontrol dalam proses pengeringan, yaitu mengontrol suhu dan lama waktu proses pengeringan secara elektronik dan automatic. Hal ini akan lebih mudah untuk mengeringkan kerupuk tanpa harus menunggu cuaca panas. Perbandingan kinerja alat “Smart Fuse Water Dryer” hasil pengeringan selama 4 jam sedangkan menggunakan alat konvesional selama 8 jam. Dari segi sistem menggunakan alat ini sistemnya otomatis sedangkan yang konvensional secara manual. Dari segi posturk  kerja dengan REBA dengan menggunakan alat skor nya 4 sedangkan yang konvensional skornya 9 yang artinya perlu segera diperbaikan. Dari segi lahan pengeringan yang semula membutuhkan 600 x 1000 cm sekarang hanya memerlukan 95 x 100 cm. Dari segi peningkatan ouput dengan menggunakan alat menghasilkan 70 kg sedangkan yang konvensional menghasilkan 35 Kg.