Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inclusive Closed Loop System: Langkah Strategis Indonesia untuk Swasembada Beras Nadhifah, Rifdah Utami Hasna; Hidayat, Nia Kurniawati; Raswatie, Fitria Dewi
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 6 No 4 (2024): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0604.1059-1063

Abstract

Beras merupakan pangan pokok yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Meskipun Indonesiaadalah negara agraris dengan sektor pertanian yang signifikan, hingga kini Indonesia belum mencapaiswasembada beras dan masih bergantung pada impor untuk menjaga stabilitas pangan. Sistem rantai pasokberas yang panjang, dominasi tengkulak, dan manajemen distribusi yang tidak efisien menjadi hambatanutama dalam memenuhi kebutuhan domestik. Policy brief ini menyoroti perlunya pendekatan Inclusive ClosedLoop System (ICLS) sebagai solusi yang mengintegrasikan rantai pasok dari hulu ke hilir, dengan koperasisebagai platform utama untuk mengurangi peran tengkulak, meningkatkan efisiensi distribusi, danmemberdayakan petani. Dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk mewujudkanswasembada beras yang berkelanjutan di Indonesia.
Analisis Fluktuasi Harga Pangan di Kota Bogor: Analysis of Food Price Fluctuations in the City of Bogor Bahtiar, Rizal; Raswatie, Fitria Dewi
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 1 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.42020

Abstract

Sistem perdagangan pangan dunia menyebabkan produk pangan di dalam negeri sulit dikendalikansebagai akibat transmisi dari situasi harga internasional. Berbagai permasalahan di dalam negeri seperti produksi dan distribusi menyebabkan harga pangan seperti beras, kedelai, daging ayam, cabai dan bawang merah berfluktuasi. Pemerintah daerah termasuk Kota Bogor memiliki peran penting dalam menjaga dan meredam fluktuasi harga yang terjadi khususnya kebutuhan pangan masyarakat. Pemerintah daerah mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengelolaan fluktuasi harga, terutama dalam manajemen pasokan barang dengan memadukan kebijakan fiskal daerah, pusat, dan kebijakan moneter. Hampir semua komoditas pangan mengalami tekanan harga luar biasa saat terjadi panen raya. Ironisnya, kita tidak berdaya menahan harga komoditas pangan saat pasokan dalam negeri menurun. Penelitian ini memberi gambaran bagaimana pola perubahan harga pangan yang terjadi seiring dengan perubahan kapasitas produksi, musiman, kenaikan permintaan, dan juga momen-momen tertentu atau peristiwa lainnya. Analisa fluktuasi harga pangan dilakukan dengan menghitung tren harga MoM (Dari Bulan ke Bulan) dan membandingkan harga rata-rata dengan harga modus pada tahun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga pangan adalah pasokan komoditas, kenaikan biaya input produksi, peningkatan permintaan komoditas, kondisi cuaca di lokasi produksi pertanian, adanya kebijakan pembatasan impor, dan permintaan di tingkat internasional. Dari struktur biaya pembentuk harga, biaya penyusutan dan biaya transaksi dapat diturunkan sehingga menjadi lebih efisien. Kebijakan utama yang dapat dilakukan dalam mengatasi kenaikan harga pangan adalah dengan memperluas tupoksi Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk dapat melakukan pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, penyediaan stok komoditas World food trade makes it challenging to control domestic food products due to the influence of international price trends. Various issues within the country, including production and distribution, lead to fluctuations in the prices of essential food items such as rice, soybeans, chicken meat, chili, and shallots. Local governments, including the City of Bogor, play a vital role in managing price fluctuations, primarily through coordinating regional, central, and monetary policies to ensure a stable supply of goods—most food commodities experience price pressure during harvest seasons. Unfortunately, controlling food prices becomes difficult when domestic supply decreases. This study provides an overview of the patterns of food price changes, considering variations in production capacity, seasonality, increased demand, and other specific events. The analysis involves calculating the Month-to-Month (MoM) price trends and comparing the average price with the model price for each year. The results indicate that fluctuations in food prices are influenced by factors such as commodity supply, rising production input costs, increased demand for commodities, weather conditions at agricultural production sites, import restrictions, and international markets. By optimizing cost structures in price formation, it is possible to reduce depreciation costs and transaction costs for increased efficiency. One key policy to address rising food prices is expanding the functions of Perumda Pasar Pakuan Jaya to include market operations and the management of commodity stocks, enabling better control over food prices.
ANALISIS EKONOMI DAN STRATEGI USAHA TERNAK PENERIMA PROGRAM 1000 DESA SAPI POTONG (Studi kasus: Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur): Financial Analysis and Sustainability Strategy for Livestock Businesses Recipients of the 1000 Cow Village Program (Case Study: Ngadiluwih District, Kediri Regency) Hidayat, Nia Kurniawati; Rahila, Aisna; Raswatie, Fitria Dewi
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 3 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v3i2.53320

Abstract

Kecamatan Ngadiluwih merupakan salah satu daerah penerima Program 1000 Desa Sapi potong, dimana terdapat lima kelompok ternak penerima program. Selama menjalankan usaha, peternak belum pernah menghitung nilai ekonomi usaha yang dilakukan. Disisi lain, peternak membutuhkan informasi apakah usaha yang dijalankan saat ini menguntungkan atau rugi karena modal dan sumber pembiayaan terbatas. Tujuan penelitian adalah menganalisis biaya dan manfaat dari aspek ekonomi dan merumuskan strategi usaha ternak penerima program 1000 desa sapi potong. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2023 dengan menggunakan metoda wawancara yang dilakukan kepada lima pengelola kelompok peternak yang menjadi penerima program serta penanggung jawab program dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kediri. Data primer dan data sekunder dianalisis secara deskriptif kuantitatif, analisis cashflow dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan, pada skenario I nilai NPV sebesar Rp14,230,336,015, Net B/C sebesar 4.266, IRR sebesar 33% dan Payback Period selama 9 tahun 10 bulan 23 hari. Adapun pada skenario II memiliki hasil NPV sebesar Rp24,835,126,149, Net B/C sebesar 9.380, IRR sebesar 49% dan Payback Period > 9 tahun. secara ekonomi usaha sapi potong melalui program 1000 desa sapi potong layak dilanjutkan karena nilai B/C >1. Analisis SWOT berada pada kuadran V (hold and maintain), sehingga strategi yang tepat untuk dilakukan adalah strategi pemasaran produk dan penetrasi pasar.