Untuk menciptakan kinerja pekerja yang berkompetensi baik, komunikasi internal dapat di wujudkan dengan melakukan komunikasi internal yang baik antara pekerja untuk membuat perubahan baik sikap maupun perilaku pekerja agar menjadi lebih baik dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan dari variabel komunikasi internal dan kompetensi terhadap kinerja pekerja secara parsial. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yaitu berbentu angka dan bilangan. Penelitian dilaksanakan oleh peneliti Pada Kantor Dinas Sosial Kota Gunungsitoli. Dapat disimpulkan bahwa “Komunikasi internal dan kompetensi memiliki hubungan terhadap kinerja pekerja. sesuai dengan hasil penelitian maka penulis telah megolah data yaitu (1) Pada hasil uji coba rangking spearman di peroleh nilai 0,701 yang berarti tingkat hubungan antar kedua variabel adalah sangat kuat. kemudian pada uji korelasi rangking tau kendali hubungan antara variabel sebesar 0,535 yang berarti tingkat hubungan kuat. kemudian pada uji koefisien korelasi phi hubungan antara variabel sebesar 0,533 yang berarti tingkat hubungan kuat. kemudian pada uji koefisien kontigensi hubungan antara variabel kinerja pekerja sebesar 0,920 yang berarti tingkat hubungan sangat kuat, artinya semakin baik komunikasi internal maka kinerja pekerja akan meningkat; (2) Pada hasil uji coba rangking spearman di peroleh nilai 0,741 yang berarti tingkat hubungan antar kedua variabel adalah sangat kuat. kemudian pada uji korelasi rangking tau kendali hubungan antara variabel sebesar 0,549 yang berarti tingkat hubungan kuat. kemudian pada uji koefisien korelasi phi hubungan antara variabel sebesar 0,606 yang berarti tingkat hubungan kuat. kemudian pada uji koefisien kontigensi hubungan antara variabel kinerja pekerja sebesar 0,934 yang berarti tingkat hubungan sangat kuat, artinya bahwa semakin ditingkatkan kualitas kompetensi maka kinerja pekerja akan meningkat.