Mery Andriyani
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Laju Penurunan Kadar Air dan Nilai Karakteristik Fisik Berdasarkan Sistem Pengeringan Akhir pada Pengolahan Teh Hijau Mery Andriyani; Sugeng Harianto; Mukhammad Iqbal Prawira-Atmaja; Putri Wilujeng Lestari; S Shabri; Hilman Maulana; Selly Harnesa Putri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 2 (2022): TEKNOTAN, Agustus 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n2.1

Abstract

Komoditas teh merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Teh merupakan produk agribisnis Indonesia yang mempunyai prospek yang cukup baik untuk terus dikembangkan sebagai sumber devisa. Hal ini menyebabkan Indonesia memperbaiki kualitas produk untuk bersaing di pasar global. Kualitas produk teh merupakan faktor utama guna meningkatkan daya saing produk teh Indonesia, dimana diperlukan evaluasi kesesuaian mutu produk teh dengan persyaratan SNI yang berlaku, salah satunya mengenai persyaratan nilai kadar air. Sifat karakteristik fisik pada produk teh hijau pun mempengaruhi kualitasnya, seperti pada persentase peko yang dihasilkan dan densitas hasil keringan teh. Hasil keringan ini dipengaruhi oleh sistem pengeringan akhir yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi laju penurunan kadar air dan nilai karakteristik fisik berupa nilai densitas dan persentase peko berdasarkan dari sistem pengeringan akhir pada proses pengolahan teh hijau. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel teh hijau pada setiap stasiun proses pengolahan teh hijau. Laju penurunan kadar air yang baik dan menghasilkan kualitas teh yang baik pada parameter nilai densitas terjadi ketika menggunakan penambahan pengeringan semi (RD) yakni menghasilkan kadar air 2-4%, nilai densitas sebesar 0,16 g/mL dan waktu pengolahan yang efektif selama 552 menit, dibandingkan tanpa menggunakan RD yakni kadar air sebesar 4-5%, nilai densitas 0,18 g/mL, dan waktu proses pengolahan selama 762 menit. Penggunaan tambahan pengering semi (RD) memiliki kekurangan yaitu nilai persentase peko sebesar 17,02% yang lebih rendah daripada tanpa pengeringan semi (RD) yaitu sebesar 19,15%.
Analisis Kinerja Lingkungan Unit Bisnis Teh Hijau Perusahaan X dengan Metode IEPMS dan LCA Selly Harnesa Putri; Mery Andriyani; Kralawi Sita; Asri Widyasanti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2023): TEKNOTAN, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jtvol17n2.9

Abstract

Persoalan lingkungan pada industri teh semakin berkembang seiring dengan perkembangan fokus utama industri dalam meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap kinerja lingkungannya. Perusahaan X sebagai salah satu perusahaan teh berupaya untuk meningkatkan performa kinerja lingkungannya dengan menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan. Perusahaan X belum memiliki sistem pengukuran kinerja lingkungan yang seimbang dan terintegrasi. Penelitian ini berfokus pada perancangan sistem pengukuran kinerja lingkungan di unit bisnis teh hijau perusahaan x dengan menggunakan metode Integrated Environmental Performance Measurement System (IEPMS) dan Life Cycle Assessment (LCA), kemudian melakukan identifikasi aspek lingkungan dari kegiatan operasional, merancang Key to Environmental Performance Indicator (KEPI), melakukan pembobotan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP), mengukur KEPI menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan traffic light, serta memberikan rekomendasi perbaikan kinerja lingkungannya. Hasil perancangan kinerja lingkungan di perusaahan x berupa 23 KEPI yang meliputi 16 KEPI kuantitatif dan 7 KEPI kualitatif dengan menghasilkan 7 KEPI kategori merah, 2 KEPI kategori kuning, dan 14 KEPI kategori hijau. Nilai kinerja lingkungan unit bisnis teh hijau perusahaan x yang diperoleh dari hasil pembobotan menggunakan metode AHP dan scoring system adalah sebesar 6,373 dan berada dalam kategori kuning menggunakan traffic light system yang berarti bahwa kinerja lingkungan perusahaan x masih perlu dilakukan perbaikan dan pengawasan oleh pihak perusahaan.Kata kunci: Industri Teh Hijau; Kinerja Lingkungan