Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DI INDONESIA TAHUN 2017 Febriana Febriana; Liza Kurnia Sari
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.011 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.592

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) terdiri dari kehamilan tidak tepat waktu dan kehamilan tidak diinginkan sama sekali. KTD dapat menyebabkan kelahiran yang tidak direncanakan dan dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental ibu dan anak. KTD juga merupakan indikator peningkatan risiko kelahiran yang buruk seperti kelahiran prematur, ketuban pecah dini, dan bayi berat lahir rendah, serta dapat menyebabkan keguguran. Selain itu, KTD juga dapat menyebabkan kematian ibu. Dengan banyaknya permasalahan yang disebabkan oleh KTD, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi KTD pada wanita usia subur di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Dengan menggunakan analisis regresi logistik multinomial, didapatkan hasil bahwa umur ibu, jumlah anak masih hidup, penggunaan kontrasepsi, status pernikahan, wilayah tempat tinggal, dan pendidikan ibu memengaruhi KTD. Kecenderungan wanita mengalami mistimed pregnancy lebih tinggi terjadi pada wanita yang berusia <20 tahun, memiliki lebih dari 3 orang anak, menggunakan kontrasepsi, belum menikah, tinggal di perkotaan, dan pendidikan tertinggi >SMA. Sedangkan, kecenderungan wanita mengalami kehamilan tidak diinginkan sama sekali lebih tinggi terjadi pada wanita yang berusia >35 tahun, memiliki minimal 3 anak, menggunakan kontrasepsi, belum menikah, tinggal di daerah perkotaan, dan pendidikan tertinggi SMP atau SMA.
Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 Reni Anggita; Liza Kurnia Sari
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.472 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.991

Abstract

Keberhasilan pembangunan untuk mengetahui maju tidaknya suatu wilayah dapat dilihat melalui pertumbuhan ekonomi. Hal yang menjadi perhatian adalah perekonomian Indonesia masih berpusat di Pulau Jawa, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah tahun 2015-2019. Namun, desentralisasi fiskal yang dilihat dari PAD dan dana perimbangan serta investasi yang dilihat dari PMDN dan PMA di Jawa Tengah berada di peringkat keempat dan bukan yang terbawah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai pertumbuhan ekonomi, PAD, dana perimbangan, PMDN, dan PMA. Metode analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui pengaruh PAD, dana perimbangan, PMDN, dan PMA terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-2019. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari BPS Provinsi Jawa Tengah. Model terbaik yang diperoleh adalah FEM SUR. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa PAD, dana perimbangan, serta PMDN mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tahun 2015-2019. Sedangkan, PMA tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Analisis Daya Saing Ekspor Udang Indonesia ke Delapan Negara Tujuan Terbesar Tahun 2000–2019 Fath Esa Prasanti Kusuma; Liza Kurnia Sari
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2021 No 1 (2021): Seminar Nasional Official Statistics 2021
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.385 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1005

Abstract

According to Un Comtrade data in 2019, the eight largest shrimp export destinations absorbed more than 90 percent of Indonesia's shrimp. However, the contribution of Indonesian shrimp to these eight countries is very low. Therefore, this research was conducted to determine the competitiveness and the factors that influence Indonesian shrimp exports. This research used panel data of 8 largest destination countries during 2000–2019. Analysis method that used is RCA analysis and panel data regression with a gravity model approach. The variable in this research is volume of shrimp exports, real export prices, REER, population of destination countries, GDP constant of destination countries, and economic distance. The results show that the competitiveness of Indonesian shrimp is above the world average except in Thailand. In addition, it was found that economic distance, REER, and price had a significant effect on Indonesia's shrimp exports to the eight biggest destinations
Identifikasi Faktor Ketahanan Remaja 10–19 Tahun dari Pernikahan Dini Tahun 2020 Elvira Naftali Anastasya; Liza Kurnia Sari
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2022 No 1 (2022): Seminar Nasional Official Statistics 2022
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.429 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1513

Abstract

Applications for marriage dispensation that went to the Supreme Court reached 64.196, which is a far cry from the previous year of 2019. This study aims to analyze what factors increase adolescent resilience by using four factors, namely environmental, educational, socioeconomic, and social media with six independent variables. This study also used secondary data sourced from susenas KOR 2020 conducted by the Central Statistics Agency with survival analysis of the Accelerated Failure Time (AFT) method. The results of the analysis in this study found that all resilience factors, namely environmental factors, educational factors, socioeconomic factors, and social media factors, can increase the resilience of adolescents 10-19 years from early marriage in Indonesia in 2020. The government and the entire community must be more assertive in preventing early marriage in this case the government can emphasize that in all parts of Indonesia, marriages should not occur before the age of 19.