Amira Taqiya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis implementasi CAFTA terhadap komoditas tekstil di Indonesia Aulia Rahman B; Baso Iwang; Amira Taqiya
AKUNTABEL Vol 19, No 3 (2022): September
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.404 KB) | DOI: 10.30872/jakt.v19i3.11749

Abstract

Setelah diberlakuakan sepenuhnya pada tahun 2010 masih banyak pendapat pro dan kontra terhadap pemberlakuan perjanjian China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Indonesia banyak dirugikan atas perjanjian tersebut dan berdampak secara langsung pada beberapa sektor salah satunya Tekstil dan Poduk Tekstil (TPT). Disisi lain pemerintah dan pengamat ekonomi yakin bahwa secara jangka panjang CAFTA akan berpengaruh positif dalam membantu mengembangkan industri lokal Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan nilai laju trade flow komoditas tekstil di Indonesia antara sebelum dan sesudah diberlakukannya CAFTA. Metode penelitian ini yakni Uji beda dengan analisis Independent Sample t Test menggunakan data sekunder yang berasal dari data base United Nation Comtrade tahun 1998 hingga 2021. Hasilnya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing nilai trade flow (ekspor dan impor) komoditas tekstil antara sebelum dan setelah diberlakukannya CAFTA. Dari segi implementasinya, Indonesia belum sepenuhnya mengoptimalkan hubungan perdagang internasional yang terjalin, hal ini dilihat dari perbandingan pertumbuhan yang terjadi antara volume impor yang jauh lebih besar dibandingkan volume ekspor komoditas tekstil antara Indonesia dan Cina. Meski demikian, CAFTA pada dasarnya memberikan dampak positif dalam perdagangan internasional yang terjadi antara Indonesia dan Cina, manfaat yang diperoleh Indonesia terkhusus dalam meningkatkan nilai ekspor komoditas TPT ke Cina. Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah untuk memperbanyak kebijakan yang membantu menurunkan biaya bahan baku produksi dalam negeri untuk meningkatkan jumlah produksi dan volume ekspor serta mengurangi impor.