Dengan keanekaragaman, cita rasa yang khas, serta diminati oleh para turis mancanegara, maka dari perspektif bisnis, makanan tradisional Jatim memiliki potensi untuk diekspor ke luar negeri. Salah satu pelaku usaha yang sangat diharapkan berperan dalam ekspor ini adalah UMKM Jatim yang bergerak di sektor penyediaan makanan tradisional. Dalam praktiknya terdapat beberapa kendala yang dihadapi UMKM sampai saat ini. Kendala yang dihadapi UMKM di antaranya adalah pemasaran sebanyak 21,11% (BPS, 2019:45). Dalam rangka mengatasi kendala ini, salah satu strateginya adalah pemasaran yang dapat dilakukan melalui pengemasan, ‘packaging sells what it protect’ Saat ini, di Indonesia telah ada sebuah inovasi teknologi pengalengan yang diharapkan mampu mempercepat akselerasi pengembangan UMKM di Provinsi Jatim dengan meningkatkan daya saing dan nilai tambah makanan tradisional menuju rantai nilai global. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya. Populasi dari penulisan ini adalah UMKM sektor makanan tradisional Jatim. Sumber data melalui studi dokumen terkait, wawancara dengan inventor dan pelaku UMKM sektor makanan tradisional, serta pengamatan yang dilakukan dari Januari 2020 sampai Maret 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung akselerasi pengembangan UMKM sektor Makanan Tradisional Jatim melalui pengalengan adalah tingkat kemudahan alih teknologi, dapat mempertahankan rasa yang enak, kemudahan pengurusan izin edar, dan adanya peningkatan penjualan serta jangkauan pemasaran produk.