Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran Al-Jîlî tentang Insân Kamîl dan relevansinya dengan tujuan pendidikan nasional. Jenis Penelitian menggunakan penelitian kualitatif non-interaktif yakni analisis konsep/isi (content analysis) dalam pendekatan penelitian studi tokoh. Sumber data penelitian ini adalah buku Insan kamil yang ditulis oleh Al-Jîlî sebagai data primer, dan jurnal, artikel serta buku-buku lain yang terkait dengan tema penelitian ini sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Al-Jîlî Insân Kamîl adalah manusia sempurna yang mencapai tingkat tertinggi dalam perkembangan rohani sebagai cerminan al-Ḥaq yang terdapat dalam dirinya nama-nama dan sifat-sifat ilâhîyah yang menyirnakan sifat-sifat hudust (kebaharuan) dalam dirinya, bukan berarti penyatuan Allah dengan seorang hamba, akan tetapi masuknya cahaya Allah kepada diri seorang hamba, untuk membuktikan eksistensi Allah swt, sebagai satu-satunya zat yang baqâ’ (kekal). Proses munculnya Insân Kamîl harus melalui beberapa tahapan yaitu tajallî al-af’âl al-Ḥaq, tajallî al-asmâ’ al-Ḥaq, tajallî al-shifah al-Ḥaq, tajallî dzat al-Ḥaq. Adapun tingkatan Insân Kamîl yaitu al-bidâyah, al-tawasûṭ, al-khitâm. Pemikiran Al-Jîlî mengenai Insân Kamîl tentunya relevan dengan tujuan pendidikan nasional, yakni tujuan pendidikan nasional memiliki kriteria-kriteria yang dapat membangun karakter dan moralitas serta spiritualitas pada diri peserta didik serta mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik, sehingga dapat dikatakan bahwa isi dari tujuan pendidikan nasional menjadi tahapan dasar yang dapat membentuk peserta didik menjadi Insân Kamîl.