Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sikap Konsumen Milenial Terhadap Produk Berlabel Gluten-Free Neza Rayesa; Dego Yusa Ali
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.04.39

Abstract

Produk gluten-free saat ini mulai banyak diperkenalkan oleh industri pangan di Indonesia. Gluten adalah protein yang terkandung bersama pati yang paling banyak ditemukan pada tepung terigu. Istilah gluten-free  di Indonesia diperkenalkan kepada produk makanan yang tidak menggunakan bahan baku yang berasal dari gandum atau serealia bergluten lain. Adapun bahan baku yang digunakan sebagai pengganti gandum adalah bahan baku lokal seperti umbi-umbian dan sorgum. Upaya untuk meningkatkan minat terhadap produk lokal ini, perusahaan mulai melabeli produknya dengan istilah gluten-free. Kebanyakan produk ini ditujuan pada konsumen milenial yang memiliki potensi besar bagi industri pangan. Meskipun industri pangan mulai gencar memperkenalkan label gluten-free  sebagai pangan sehat, segmen pasar masih sangat kecil, terbatas pada konsumen yang fokus pada gaya hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sikap dan minat konsumen milenial terhadap produk pangan local dengan label gluten-free. Sikap konsumen diukur melalui penilaian terhadap atribut-atribut produk gluten-free  menggunakan metode fish-bein. Minat konsumen terhadap produk berlabel  gluten-free dikaji menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian dilakukan kepada 302 responden milenial yang ada di Pulau Jawa melalui penyebaran kusioner online. Hasil penelitian menunjukkan sikap responden terhadap produk berlabel gluten free cukup baik. Persepsi yang kurang baik ada pada atribut rasa karena responden menyatakan bahwa produk berbasis non gluten memiliki rasa yang kurang enak dibandingkan dengan produk berbasis gluten. Berdasarkan hasil, rekomendasi strategi pemasaran yang dapat diberikan adalah bereksperimen dalam hal atribut rasa, mempertajam segmen pasar, membuka sistem reseller atau fokus pada pemasaran online, dan melakukan branding melalui endorse atau komunitas tertentu.