Dokter muda menyelesaikan pendidikan profesi dokter untuk meraih gelar Dokter (dr.) setelah menyelesaikan studi tingkat sarjana dengan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Tantangan dan kesulitan selama pendidikan dapat memengaruhi psychological well-being sebagai dokter muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan psychological well-being pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Psychological well-being adalah sikap positif individu meliputi penerimaan diri, mampu mengatur tingkah laku sendiri, adanya hubungan yang baik dengan orang lain, dapat mengatur lingkungan sesuai dengan kebutuhan, memiliki tujuan hidup, serta berusaha mengembangkan diri. Psychological capital adalah kondisi individu memiliki karakteristik adanya efikasi diri, optimisme, harapan, dan resiliensi diri. Sampel penelitian sebanyak 196 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Skala yang digunakan penelitian ini yaitu, skala psychological well-being (30 aitem α= 0,892) dan psychological capital (37 aitem α= 0,904). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu adanya hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dengan psychological well-being (rxy = 0,672 dengan p= 0,000), artinya semakin tinggi psychological capital maka semakin tinggi pula psychological well-being. Psychological capital memberikan sumbangan efektif pada psychological well-being sebesar 45,2% (R square = 0,452).