Identitas sosial merupakan penilaian positif atau negatif seseorang tentang siapa dirinya (termasuk di dalamnya adalah atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama orang lain), berdasarkan keanggotaannya dalam suatu kelompok sosial seperti kelompok gender, ras, agama, dan kelompok sosial lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara identitas sosial dengan perilaku mengemudi agresif pada komunitas Rx-King di Semarang. Subjek penelitian adalah 100 orang anggota Club of Rx-King Semarang (CORS). Teknik pengambilan sampling dengan menggunakan convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Identitas Sosial (29 aitem valid, α = 0,929) dan Skala Perilaku Mengemudi Agresif (31 aitem valid, α = 0,904). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi rxy = 0,511 dengan p=0,000 (p<0,001). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara identitas sosial dengan agressive driving pada komunitas motor rx-king Semarang. Artinya, semakin tinggi identitas sosial, maka semakin tinggi pula perilaku mengemudi agresif yang terlihat, begitupun sebaliknya. Identitas sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 26,1% pada perilaku mengemudi agresif yang artinya perilaku mengemudi agresif tidak selalu terjadi karena identitas sosial masih ada faktor lain sebesar 73,9% yang tidak diukur dalam penelitian ini.