This Author published in this journals
All Journal Edutech
Fariha Shiyama
Universitas Negeri Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HYBRID LEARNING: STRATEGI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN PASCA PENERAPAN KEBIJAKAN PTMT DI MASA PANDEMI COVID-19 Vonny Vonny; Fariha Shiyama; Supriyatin Supriyatin
EDUTECH Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v21i1.42543

Abstract

Penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi covid-19 menuntut terjadinya penyesuaian dan perubahan kebijakan yang sangat drastis. Kebijakan awal penyelenggaraan pendidikan di sekolah, berupa pembelajaran jarak jauh, yang menuntut pengadopsian pembelajaran berbasis online yang sudah lama dikenal dengan online learning. Namun demikian, tidak semua sekolah memiliki kesiapan cukup untuk menyelenggarakan online learning, sehingga banyak kekurangan terjadi dalam pelaksanaannya.  Setelah kasus covid-19 berkurang, melalui berbagai evaluasi, kebijakan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) diberlakukan. Kebijakan PTMT diterapkan oleh setiap satuan pendidikan dengan pendekatan yang bervariasi. Penelitian ini memberikan gambaran deskriptif mengenai penyelenggaraan pembelajaran di beberapa sekolah pasca diterapkannya kebijakan PTMT, serta pendapat guru mengenai pelaksanaan penyelenggaraan kebijakan tersebut di sekolah masing-masing. Data diambil melalui survey yang disebarkan secara acak, dan didapatkan 82 responden dari berbagai sekolah. Validasi butir pertanyaan dihitung dengan menggunakan rumus alpha cronbach pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kebijakan PTMT diberlakukan, 49% satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran  hybrid learning, 38% menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di kelas dengan dua gelombang, 10% menyelenggarakan pembelajaran online untuk siswa yang belajar di rumah,  dan tatap muka di kelas pada waktu yang berbeda, sedangkan 4% melakukan kebijakan yang bervariasi lainnya. Dari sudut pandang guru, kebijakan PTMT dinilai memberikan keuntungan pada beberapa aspek. Secara khusus, pada pembelajaran hybrid learning, guru dituntut untuk mampu membagi atensi terhadap siswa yang belajar di rumah dan di sekolah, serta persiapan yang lebih untuk mendesain pembelajaran.