Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Perilaku Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Satelit Kota Bandar Lampung Winda Puspita Sari; Dian Isti Angraini
Medula Vol 12 No 2 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v12i2.427

Abstract

After the baby agrees 6–12 months breastfeeding is no longer enough to meet nutrition. Inadequate fulfillment of nutrition will result in poor nutritional status of children. The impact of malnutrition status will cause an increase in physical growth and intelligence development as well as a decrease in endurance which results in an increase in mortality in infants. One cause of malnutrition is the help of parents in providing complementary feeding. This study aims to determine the relationship between the behavior of complementary feeding with the nutritional status of infants aged 6–24 months in working area of ​​the Bandar Lampung Satelit Health Center. This research uses quantitative method with cross sectional approach. The sample consisted of 64 mothers who had babies aged 6–24 months in working area of ​​Bandar Lampung Satelit Health Center. Sampling was done by consecutive sampling and the data were analyzed by chi square test. As many as 45 infants (70.3%) had good nutritional status and 19 (29.7%) infants had undernourished status. A total of 25 people (39.1%) had good complementary feeding behavior, while a total of 39 people (60.9%) have poor complementary feeding giving behavior. Statistically, complementary feeding giving behavior is related to infant nutritional status with p value = 0,000. Based on this study, we can concluded that there is a relationship between maternal behavior in the provision of complementary feeding and nutritional status of infants aged 6–24 months in working area of ​​Bandar Lampung Satelit Health Center.
Penatalaksanaan Holistik Wanita Usia 57 Tahun dengan Osteoarthritis melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Winda Puspita Sari; Fitria Saftarina
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 4 (2022): November 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i4.1183

Abstract

Osteoartritis merupakan penyakit reumatik yang paling banyak ditemui dibandingkan kasus penyakit reumatik lainnya di Indonesia. Penyebab osteoartritis bersifat multifaktoral antara lain jenis kelamin, obese, faktor genetik, ras, riwayat keluarga, cidera sendi, aktivitas fisik yang berat, pekerjaan, dan melakukan gerakan pada sendi yang sama berulang-ulang. Melakukan pelayanan dokter keluarga dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, dan mengelola pasien berdasarkan Evidence-Based Medicine yaitu pendekatan yang berpusat pada keluarga, berorientasi pada pasien dan berorientasi pada masyarakat. Penelitian yang dilakukan adalah laporan kasus. Data awal diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan kunjungan rumah. Data sekunder dikumpulkan dari rekam medis pasien di puskesmas. Penilaian dilakukan atas dasar diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir penelitian secara kuantitatif dan kualitatif. Pasien Ny. S, Wanita, 57 tahun, dengan keluhan nyeri lutut sejak kurang lebih 5 hari yang lalu. Nyeri lutut dirasakan hilang timbul selama 5 hari sebelum pasien datang berobat. Pasien didiagnosis dengan osteoarthritis. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi pasien, yaitu faktor risiko internal dan eksternal. Dalam hal ini, diagnosis dan pengobatan dibuat sesuai dengan teori dan penilaian terbaru. Setelah intervensi, gejala klinis menurun dan pemahaman pasien dan keluarganya meningkat. Diagnosis osteoarthritis pada pasien ini sesuai dengan teori dari beberapa rekomendasi dan review, ditemukan adanya perubahan pengetahuan pasien dan keluarga setelah dilakukan intervensi berbasis Medicine, evidence-based patient-centered dan family approach.