Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pelapukan Lapisan Batuan Terhadap Stabilitas Lereng Adolf Situmorang; Kusrin Kusrin; Ngudi Hari Christa; Yesina Intan Pratiwi; Galih Widyarini; Kukuh Wisnuaji Widiatmoko
TERAS JURNAL Vol 12, No 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.707

Abstract

Abstrak Longsor merupakan suatu proses perpindahan massa batuan atau tanah akibat pengaruh gravitasi sebagai respon terhadap aktivitas alam yang menyebabkan kerusakan morfologi permukaan lereng, dan longsor yang terjadi di Wonogiri kemungkinan karena pelapukan lapisan batuan akibat curah hujan yang sering terjadi di aera tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan pengambilan sampel batuan, pengukuran dan pengumpulan data sekunder. Klasifikasi batuan menggunakan parameter RQD, RMR dan Q-system untuk mengetahui karakteristik batuan. Hasil dari klasifikasi tersebut menunjukkan bahwa lapisan batuan di lokasi longsor masuk dalam kategori sedang hingga sangat rentan mengalami pelapukan. Dengan mempertimbangkan siklus curah hujan dan jumlah hujan dalam hari yang dihitung dalam satu tahun diketahui ada pengurangan kekuatan batuan berdasarkan penelitian terdahulu. Hasil analisa metode element hingga menunjukkan terjadi pengurangan kekuatan batuan berdasarkan parameter geser yang berakibat pada stablititas lereng batuan tersebut, dan pada tahun ke-10 diindikasikan nilai Safety Factor (SF) <1,3. Kata kunci: Kuat geser, siklus basah-kering, batuan  Abstract Landslide is a process of mass transfer of rock or soil due to the influence of gravity in response to natural activities that cause damage to the surface morphology of the slopes, and the landslide that occurred in Wonogiri was probably due to weathering of rock layers due to frequent rainfall in the area. This research was conducted with the stages of taking rock samples, measuring and collecting secondary data. Rock classification uses RQD, RMR and Q-system parameters to determine rock characteristics. The results of the classification indicate that the rock layers at the landslide location are in the moderate to very vulnerable category to weathering. By considering the rainfall cycle and the amount of rain in days calculated in one year, it is known that there is a reduction in rock strength based on previous research. The results of the finite element method analysis showed that there was a reduction in rock strength based on shear parameters which resulted in the stability of the rock slopes, and 10th year indicated the value of Safety Factor (SF) <1.3. Keywords: Landslide, wet-dry cycle, rock 
KLASIFIKASI MASSA BATUAN PADA TEROWONGAN PENGELAK BENDUNGAN JRAGUNG DENGAN METODE RMR DAN Q-SYSTEM Angga Setiawan Pamungkas; Eka Bogi Anisa; Kusrin Kusrin; Hendra Masvika; Andie Julian Arfa
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v7i2.1784

Abstract

Bendungan adalah bangunan yang terdiri dari urugan tanah atau batuan. Bangunan ini berfungsi untuk menahan laju air dari waduk atau danau, sebagai pembangkit listrik serta tempat rekreasi masyarakat. Bendungan Jragung terletak di desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Dalam pembangunan bendungan ini diperlukan suatu bangunan pengelak yang berfungsi untuk mengelakan air sungai pada saat mengerjakan konstruksi bendungan utama. Pada pelaksanaan terowongan pengelak membutuhkan analisis klasifikasi batuan serta litologi batuan di lapangan dengan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR) dari Bieniawski 1989 untuk mengetahui kondisi litologi batuan beserta klasifikasinya. Selain itu digunakan metode Rock Mass Quality (Q)-System sebagai pembanding. Berdasarkan hasil analisis yang membandingkan dua metode menghasilkan batuan yang memiliki klasifikasi massa batuan fair rock yang termasuk dalam kategori III dengan nilai RMR antara 41- 60 dengan stand up time ± 24 jam sampai dengan ± 28 jam dan good rock yang termasuk dalam kategori II dengan nilai RMR 60-80 dengan rekomendasi pemasangan steel ribs dengan jarak 1,5 m pada metode RMR. Sedangkan pada metode Q-System menghasilkan klasifikasi massa batuan fair rock dengan panjang rockbolt pada penyangga terowongan 3 m serta ketebalan shotcrete 40-100 m tanpa tulangan dengan jarak rockbolt yaitu 2 m-2,3 m.