This Author published in this journals
All Journal Elkawnie
Ari Sri Windyaswari
Faculty of Pharmacy, Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identification of Secondary Metabolites Compounds From Nampu (Homalomena rosrata Griff.) Fahrauk Faramayuda; Luthfi Fauziah; Ari Sri Windyaswari; Julia Ratnawati
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v8i1.9511

Abstract

Abstract: Nampu (Homalomena rosrata Griff.) is traditionally used to increase sexual activity for men. However, the lack of scientific information on the phytochemical content of Nampu plants needs further research on the secondary metabolite compounds for isolation and identification purposes. The phytochemical screening of raw material, ethanol extract, and water fraction shows positive results for flavonoid, tannin, polyphenol, quinone, monoterpenoid-sesquiterpenoid, and steroid-triterpenoid groups. The chloroform fractions were monitored by the thin-layer chromatography (TLC) method with the addition of KOH 5%. The results showed a blue spot under UV light at 365 nm after the addition of KOH 5%. The fraction was purified by a preparative thin-layer chromatography method (TLC-P), while the isolates' purity was tested by the two-dimensional TLC method and TLC with three different phases of mobile phases. The results of the analysis with the spectrophotometer UV-Visible showed the wavelength of 278.8 nm and 213.2 nm. In addition, the functional group analysis using the I.R. spectrometer showed O.H. stretch at wave numbers 3419.79 cm-1, aromatic C-H at wave number 2922.16 cm-1, C = O at the wave number 1672.28 cm-1, strain C = C aromatic at the wave number 1585.49 cm-1. Based on TLC and spectrophotometric data, the isolates were coumarin compounds.Abstrak: Nampu (Homalomena rosrata Griff.) secara tradisional digunakan untuk meningkatkan aktivitas seksual pria. Namun, kurangnya informasi ilmiah tentang kandungan fitokimia tanaman Nampu, perlu penelitian lebih lanjut tentang senyawa metabolit sekunder untuk tujuan isolasi dan identifikasi. Penapisan fitokimia bahan baku, ekstrak etanol dan fraksi air menunjukkan hasil positif untuk golongan flavonoid, tanin, polifenol, kuinon, monoterpenoid-seskuiterpenoid, dan steroid-triterpenoid. Fraksi kloroform dipantau dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan penambahan KOH 5%. Hasilnya menunjukkan bercak berwarna biru di bawah lampu U.V. 365 nm. Fraksi dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif (KLT-P), sedangkan kemurnian isolat diuji dengan metode KLT dua dimensi dan KLT dengan tiga fase gerak yang berbeda. Hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Visible menunjukkan panjang gelombang 278,8 nm dan 213,2 nm. Selain itu, analisis gugus fungsi menggunakan spektrometer infra merah menunjukkan adanya gugus OH, regangan pada bilangan gelombang 3419,79 cm-1, C-H aromatik pada bilangan gelombang 2922,16 cm-1, C = O pada bilangan gelombang 1672,28 cm-1, regangan C = C aromatik pada bilangan gelombang 1585,49 cm-1. Berdasarkan data KLT dan spektrofotometri, diduga isolat merupakan golongan senyawa kumarin.Nampu (Homalomena rosrata Griff.) secara tradisional digunakan untuk meningkatkan aktivitas seksual pria. Namun, kurangnya informasi ilmiah tentang kandungan fitokimia tanaman Nampu, perlu penelitian lebih lanjut tentang senyawa metabolit sekunder untuk tujuan isolasi dan identifikasi. Penapisan fitokimia bahan baku, ekstrak etanol dan fraksi air menunjukkan hasil positif untuk golongan flavonoid, tanin, polifenol, kuinon, monoterpenoid-seskuiterpenoid, dan steroid-triterpenoid. Fraksi kloroform dipantau dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dengan penambahan KOH 5%. Hasilnya menunjukkan bercak berwarna biru di bawah lampu U.V. 365 nm. Fraksi dimurnikan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif (KLT-P), sedangkan kemurnian isolat diuji dengan metode KLT dua dimensi dan KLT dengan tiga fase gerak yang berbeda. Hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Visible menunjukkan panjang gelombang 278,8 nm dan 213,2 nm. Selain itu, analisis gugus fungsi menggunakan spektrometer infra merah menunjukkan adanya gugus OH, regangan pada bilangan gelombang 3419,79 cm-1, C-H aromatik pada bilangan gelombang 2922,16 cm-1, C = O pada bilangan gelombang 1672,28 cm-1, regangan C = C aromatik pada bilangan gelombang 1585,49 cm-1. Berdasarkan data KLT dan spektrofotometri, diduga isolat merupakan golongan senyawa kumarin.