Taufiq Abdullah
Department Of Emergency Medicine Faculty Of Medicine Universitas Brawijaya Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN TRIAGE EARLY WARNING SCORE, NATIONAL EARLY WARNING SCORE, RAPID EMERGENCY MEDICINE SCORE, DAN MODIFIED EARLY WARNING SCORE DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT KEMATIAN PASIEN TRAUMA DI IGD RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG Taufiq Abdullah; Harun Al-Rasyid; Khairina Nurhafizah Dian Milenia Akbar Rusli
Majalah Kesehatan FKUB Vol. 9 No. 2 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.02.3

Abstract

Pasien dengan kondisi kritis yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) seringkali menunjukkan tanda penurunan kondisi klinis  yang jelas dan 80% dari tanda tersebut dapat dikenali lebih awal dalam 24 jam sebelum kondisi pasien semakin memburuk. Trauma merupakan penyebab kematian utama pada pasien dengan usia  di bawah 45 tahun yang datang ke IGD. Penggunaan early warning scoring seperti Triage Early Warning Score (TREWS), National Early Warning Score (NEWS), Rapid Emergency Early Warning Score (REMS) dan Modified Early Warning Score (MEWS) dilakukan untuk memprediksi risiko perburukan yang terjadi pada pasien yang datang ke IGD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan TREWS, NEWS, MEWS, dan REMS dalam memprediksi risiko kematian pasien trauma dewasa di ruang triase IGD RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA), Malang. Rancangan penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Nilai area under curve (AUC) dari skor TREWS, NEWS, REMS, dan MEWS dihitung dengan mengolah data yang didapatkan dari 428 pasien dewasa (≥ 17 tahun) yang datang ke IGD RSSA dengan kondisi trauma pada periode bulan Juli - September 2021.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai AUC dari keempat skoring mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda satu sama lain (p < 0,001) dengan interpretasi sangat baik. Nilai AUC tertinggi didapatkan pada skoring TREWS, namun skoring REMS lebih aplikatif karena parameter yang digunakan merupakan parameter rutin yang dilakukan di ruang triase IGD RSSA Malang. Dapat disimpulkan bahwa keempat skoring memiliki kemampuan yang hampir sama dalam memprediksi mortalitas pasien trauma dewasa di ruang triase IGD RSSA Malang dengan skoring yang memiliki nilai AUC tertinggi yaitu TREWS.  
Octreotide Treatment for Hypoglycemic Refractory Case Caused by Sulfonylureas with Impaired Renal Function Taufiq Abdullah; Ali Haedar; Budi Soenarto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 32 No. 4 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2023.032.04.11

Abstract

Hypoglycemia is an emergency case that is caused by antidiabetic drugs from the sulfonylurea class. Prolonged and refractory hypoglycemia can increase mortality and morbidity. Renal impairment can result in recurrent hypoglycemic symptoms and require special treatment. In this study case, a 47-year-old woman with newly impaired renal function presented in a coma caused by hypoglycemia due to the use of glibenclamide (sulfonylurea drugs) that did not respond to standard hypoglycemic treatment. Treatment of refractory hypoglycemia is a challenge in itself. Octreotide may be considered in cases of refractory hypoglycemia that does not respond to standard glucose treatment, where in this case refractory hypoglycemia is caused by accumulating sulfonylurea because of impaired renal function.