Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Identifikasi Struktur Geologi Daerah Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat Anisa Muflihani; Edy Sutriyono
Jurnal Geomine Vol 10, No 3 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i3.1282

Abstract

Area studi terletak di Sijunjung, dan secara tektonik berada di cekungan Ombilin yang dianggap sebagai intramountain basin atau cekungan sedimen yang berada di jalur pegunungan Bukit Barisan. Pemetaan geologi telah dilakukan sebelumnya, dan studi ini melakukan evaluasi struktur dengan mengintegrasikan data lapangan dan hasil interpretasi lineament melalui citra Digital Elevation Model (DEM) dengan menggunakan aplikasi ArcGIS dan perangkat lunak PCI-Geomatica. Hasil analisis citra memperlihatkan arah pola kelurusan umum NW-SE, dan orientasi ini terlihat konsisten dengan arah umum struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian, terutama sesar Padangdoto, sesar Aie Angek, dan sesar Takung. Pola lineament dan sebaran sesar yang keduanya mengarah NW-SE dapat diinterpretasikan bahwa struktur geologi di daerah penelitian kemungkinan dipengaruhi oleh gaya transtensional yang ditimbulkan oleh pergerakan sesar aktif di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.
Analisis perubahan morfometri dan meander Sungai Way Tebu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung Feqqi Indah Rini; Edy Sutriyono
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 4, No 2 (2022): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.27430

Abstract

Sungai Way Tebu merupakan salah satu sungai yang berada pada Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Secara geologi termasuk ke dalam lembar geologi Kotaagung yang memiliki beberapa fornasi antara lain: Komplek Gunung Kasih (Pzg), Formasi Menanga (Km), Formasi Hulusimpang (Tomh), Formasi Gading (Tomg), dan Formasi Qhv. Sungai Way Tebu didominasi oleh pola berkelok atau meander yang disebabkan oleh proses pengikisan dan pengendapan pada sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan morfometri meander sungai Way Tebu pada tahun 1996 dan tahun 2021. Analisis morfometri dilakukan menggunakan data spasial. Data yang digunakan yaitu citra landsat 5 TM dengan menggabungkan band 7, band 4, dan band 2 untuk menganalisis sungai tahun 1996 dan citra landsat 8 OLI/TIRS dengan menggabungkan band 7, band 5, dan band 3 unruk menganalisis sungai tahun 2021. Hasil perhitungan parameter morfometri, dapat diketahui bahwa sungai mengalami perubahan nilai parameter dari tahun 1996 ke tahun 2021. Berdasarkan hasil perhitungan setiap parameter, nilai parameter pada tahun 1996 mengalami peningkatan pada tahun 2021. Sungai Way Tebu tahun 1996 menunjukan nilai rata-rata sinousitas 1,72 dan mengalami kenaikan pada tahun 2021 menjadi 1,85, nilai sinousitas tersebut memiliki nilai >1,5 yang berarti Sungai Way Tebu memiliki bentuk berkelok yang menandakan bahwa sungai tersebut termasuk ke dalam sungai stadia dewasa. Peningkatan nilai sinousitas sungai menunjukkan bahwa proses dinamika pembentukan alur sungai masih berlangsung hingga saat ini. Model perubahan meander tersebut menunjukkan bahwa perubahan pada bentuk   lingkar meander dipengaruhi oleh faktor geologi di sekitarnya, keberadaan endapan material sedimen membuat arah dari aliran sungai berubah dan mengerosi bagian badan sungai yang dituju oleh aliran sungai.
Karakteristik morfometri dan morfodinamika Sub Daerah Aliran Sungai Batang Sukam, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat Ishmi Khafishah Nasution; Edy Sutriyono
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 4, No 2 (2022): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophiolite.v4i2.27472

Abstract

Sungai Batang Sukam berada di kecamatan Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat berada pada bentuk lahan dataran rendah yang dikontrol oleh Formasi Sawahtambang (Tost) dan Formasi Ombilin (Tmo) dengan litologi batuan sedimen. Pola pengaliran sungai meandering ini memiliki daerah limpah banjir yang dipengaruhi oleh kondisi geologi berupa proses erosi dan pengendapan sebagai pengaruh internal serta perubahan iklim sebagai pengaruh eksternal dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan morfodinamika dan karakteristik meandering sebagai hasil sedimentasi pada daerah limpah banjir dengan membandingkan dan menghubungkan perubahan morfometri aliran sungai, morfologi sungai dan perubahan meander sungai tahun 1996 dengan data citra Landsat 5 TM pada tanggal 12 Juli 1996 dan 2021 dengan data citra Landsat 8 OLI/TIRS pada tanggal 30 November 2021 menggunakan software ArcMap,  Perubahan morfometri sungai ditunjukkan dengan kenaikan dan penurunan pada rata-rata nilai parameter, perhitungan tersebut juga menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk kedalam meander. Berdasarkan nilai yang didapatkan pada tahun 1996 dengan 2021 nilai panjang lebar liku (L) turun dari nilai 572,54 m ke 265,12 m, nilai  lebar sungai (W) turun dari nilai 72,47 m ke 67,87, nilai Panjang Sumbu (A) turun dari nilai 220,40 ke 216,80, nilai panjang aliran sungai (S) turun dari 766,40 ke 760,80, nilai jari-jari kelengkungan (R) turun dari 111,00 ke 102,27. Sedangkan  nilai sinousitas (C) sungai meningkat dari 1,67 ke 1,78 Sedangkan morfodinamika sungai dipengaruhi oleh kondisi geologi tingginya tingkat proses pengendapan dibandingkan dengan proses erosi (Ae/Ad<1). Perubahan morfometri meander menunjukkan tipe perubahan yang didominasi oleh tipe simple. Morfologi sungai termasuk kedalam tipe bentuk sungai Irregular – Wandering dengan garis tingkat material sedimen yang cukup melimpah sebesar 50 %, daerah aliran sungai Batang Sukam termasuk kedalam kelas stadia dewasa
ANALISIS KELURUSAN STRUKTUR GEOLOGI DI DESA KARANG TENGAH DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT: LINEAMENT ANALYSIS IN KARANG TENGAH VILLAGE AND SURROUNDING VILLAGE, BOGOR DISTRICT, WEST JAVA Agung Forma Sandi; Edy Sutriyono
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.15013

Abstract

Daerah penelitian secara geografis terletak di Desa Karang Tengah dan sekitarnya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lineament didefinisikan sebagai garis permukaan yang dapat dipetakan, serta dapat dibedakan secara jelas dari pola garis yang berdekatan dan mungkin dapat mencerminkan bawah permukaan (O’Leary et al., 1976). Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi pola kelurusan yang kemudian disebandingkan dengan hasil analisis data struktur di lapangan. Analisis didukung dengan DEMNAS lalu diolah menggunakan aplikasi Arcgis, GlobalMapper, MapSource, dan PCI Geomatica, dan menghasilkan data panjang lineament, orientasi lineament dan densitas lineament. Studi ini menggunakan beberapa tahapan metode yaitu observatif, interpretatif, dan analitik. Berdasarkan analisis lineament dengan mengkorelasi data struktur geologi terlihat bahwa daerah penelitian memiliki tingkat densitas rendah sampai tinggi dan menghasilkan pola struktur berarah Baratlaut-Tenggara, Barat-Timur, dan Utara-Selatan. Orientasi tersebut terlihat konkordan dengan sebaran antiklin Ci Mandala yang berarah Baratlaut-Tenggara, antiklin Sumurbatu dan Sesar Ci Mandala dengan strike Barat-Timur. Keselarasan lineament dengan arah umum struktur mengindikasikan bahwa arah gaya tektonik yang bertanggungjawab terhadap deformasi berarah Baratlaut-Tenggara, Barat-Timur, dan Utara-Selatan.
Studi Morfotektonik Daerah Ereunpalay, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Siska Wulandari; Edy Sutriyono
Jurnal Universal Technic Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober : Jurnal Universal Technic
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/unitech.v2i2.1355

Abstract

Morphotectonics is a major factor in controlling the development of landforms and has an influence on river systems in the Ereunpalay area and its surroundings. This study uses a quantitative method, starting with a broad perspective and then moving on to a more focused and targeted approach. This tectonic geomorphological analysis uses several morphometric parameters, such as: Drainage Density (Dd), Bifurcation Ratio (Rb), Valley Floor Width to Valley Height Ratio (Vf), Mountain Front Sinousity (Smf), Hypsometric Curve and Hypsometric Integral (HI), and the Tectonic Activity Index (IAT). From the results of IAT calculations, it is found that the Ereunpalay area and its surroundings are in class one to three tectonic activities or commonly called moderate to very high class. The flow pattern of the river that dominates the study area is a parallel flow pattern which is controlled by the geological structure. Based on the results of the morphotectonic analysis, it was found that the Ereunpalay area and its surroundings have a morphological shape that is influenced by tectonic activity in the form of faults and folds.
KARAKTERISTIK GEOKIMIA AIR PANAS DAN ESTIMASI SUHU PERMUKAAN PANAS BUMI DI DAERAH SUOH KABUPATEN LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG Jasmin Arya Alfalah; Edy Sutriyono; M. Malik Ibrahim
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 3 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i3.1167

Abstract

Geochemical analysis is a method of geothermal exploration to determine the type of manifestation and estimate the temperature of the reservoir in the Suoh area and its surroundings. There are seven hot water sampling locations for physical observation and geochemical content tests, namely APS, APKSH, APKSC, APK1, APK2, APGS, and APBS. Geothermal manifestations in the Suoh area are on the path of the Sumatran fault system which is the result of a dextral-slip fault . If it is divided by segment, the Sumatran fault system in the study area is included in the Suoh segment, which in the Suoh segment, the fault line experiences a slight orientation and changes in tectonic activity, thus forming a transtension movement that works. The products of these forces result in movement apart and fractures forming a pull-apart basin opening . Based on the results of data processing using the geoindicator and water geothermometer methods, the results of plotting the Cl-SO4 -HCO3 diagram show that the seven hot water samples are the types of fluid types of chloride water and sulfuric acid water. Then the results of plotting the data using the Na-K-Mg diagram show that high Mg content indicates a process of dissolving ( leaching ) rocks near the surface and the results of water geothermometer calculations show that the average reservoir temperature ranges from 112-177 o C as a system temperature medium ( intermediate ). In the seven samples of hot water at the study site is a manifestation of geothermal fluid that comes directly from the reservoir.
Analisis Efisiensi Operasional Kapal Isap Stripping dan Kapal Isap Produksi : Studi Kasus Perencanaan di Blok Rencana Kerja Laut Tempilang, Kabupaten Bangka Barat Gilang Gilang; M. Taufik Toha; Edy Sutriyono
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 8 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i8.2727

Abstract

Penelitian ini menganalisis efisiensi operasional Kapal Isap Stripping (KIS) dan Kapal Isap Produksi (KIP) dalam penambangan timah di laut. Hasil menunjukkan bahwa metode kombinasi KIS dan KIP meningkatkan efisiensi dan produktivitas dibandingkan dengan penggunaan KIP saja. Penggunaan HSD menurun dari 374.085 liter menjadi 299.982 liter, mengurangi biaya bahan bakar dari Rp 5,4 miliar menjadi Rp 3,6 miliar. Biaya karyawan dan pemakaian bahan juga menurun masing-masing sekitar 29,7% dan 12,6%. Meskipun biaya jasa pihak ketiga meningkat, total biaya operasional menurun 15,8% dari Rp 13,97 miliar menjadi Rp 11,77 miliar. Produktivitas meningkat 50% menjadi 48 TonSn/bulan, dan harga pokok produksi per ton Sn turun 15,7% menjadi Rp 125,1 juta. Metode kombinasi menawarkan efisiensi biaya yang lebih baik dan produktivitas lebih tinggi, dengan laju pemindahan tanah meningkat 32,9% dari 170 m³/jam menjadi 226 m³/jam meskipun umur tambang berkurang sekitar 24,7%. Hasil ini memberikan dasar untuk strategi operasional yang lebih efektif dalam penambangan laut