Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REKAYASA MODEL LAJU PENGERINGAN PADA PROSES MASERASI DAUN SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) DENGAN PELARUT ETANOL Fitri Nuryani; Yustinah Yustinah; Ismiyati Ismiyati; Ratri Ariatmi Nugrahani
JURNAL KONVERSI Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.1.6

Abstract

Tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional (obat herbal), salah satu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan obat adalah sukun (Artocarpus altilis). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, daun sukun mengandung flavonoid yang sifatnya sebagai antibakteri. Tujuan penelitian adalah: mendapat waktu pengeringan daun sukun yang optimal, mendapatkan nilai laju pengeringan daun sukun, mendapatkan ekstrak daun sukun dengan proses maserasi, dan mendapatkan pengaruh waktu maserasi terhadap kadar flavonoid dalam ekstrak daun sukun. Penelitian dengan di awali proses persiapan bahan, yaitu daun sukun dikeringkan di oven dengan suhu 35 oC dengan variasi waktu pengeringan yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5 Jam. Selanjutnya dilakukan ektraksi daun sukun secara maserasi dengan pelarut etanol. Proses ekstraksi dengan variasi waktu ekstraksi 24, 30, 36, 42, dan 48 jam, sehingga didapat ektraks daun sukun. Hasil ekstrak daun sukun dilakukan analisa : uji kadar air, rendemen, pH, viskositas, dan organoleptis. Hasil penelitian pada proses pengeringan di dapat, semakin lama waktu pengeringan maka semakin menurun laju pengeringannya.  Sedangkan pada proses ekstraksi, flavonoid terbesar pada waktu maserasi 42 jam dengan kadar flavonoid rata-rata sebesar 18,051 ppm
Pengaruh Jumlah Kitosan dalam Pembuatan Plastik Biodegradabel dari Selulosa Sabut Kelapa dengan Pemplastik Gliserol Yustinah Yustinah; Syamsudin AB; Prasasty Putri Solekhah; Gitya Putri Novitasari; Fitri Nuryani; Moh Djaeni; Luqman Buchori
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 7 No. 2 September 2023: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jrst.v7i2.15598

Abstract

Plastik adalah salah satu benda yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, namun karena sifat plastik yang sulit diuraikan, maka diperlukan bahan untuk membuat plastik yang bersifat mudah didegaradasi. Tujuan penelitian adalah untuk mencari pengaruh konsentrasi kitosan pada proses pembuatan bioplastik dari selulosa sabut kelapa. Penambahan kitosan berguna untuk memperbaiki karatetistik produk bioplastik. Pembuatan bioplastik menggunakan metode inversi fasa, dengan variasi perbandingan massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada perbandingan  massa kitosan terhadap massa serbuk sabut kelapa sebesar 3:5, dengan karakteristik bioplastik yang dihasilkan mempunyai nilai penyerapan air 20%, nilai kuat tarik 18,1 kg/cm2, dan perpanjangan putus 18%. Hasil uji biodegradasi diperoleh semakin besar konsentrasi kitosan semakin mudah bioplastik akan terdegradasi.