Resa Listiani
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH INKLUSI DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UMKM MASYARAKAT Resa Listiani; Putri Regita Miolda; Ummi Rahma; Marina Ery Setiyawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i4.9112

Abstract

Inklusi keuangan merupakan hak seorang individu dalam mengakses pelayanan keuangan secara maksimal. Inklusi keuangan memberi kemudahan akses untuk masyarakat dalam menjalankan bisnisnya. Sementara itu, literasi keuangan merupakan sebuah kemampuan dan pemahaman individu tentang cara mengelola keuangan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. UMKM di Indonesia berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi sehingga para pelakunya perlu pembekalan supaya usaha mereka bisa bersaing secara berkesinambungan, salah satunya dengan pemahaman mengenai inklusi dan literasi keuangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh dari inklusi dan literasi keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja UMKM masyarakat berdasarkan studi literatur selama 5 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan metode literature review melalui kajian sistematik PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review) yang terdiri dari tahapan identifikasi, penyaringan, inklusi, serta kelayakan temuan artikel. Dari total 9 jurnal yang sudah dianalisis, didapatkan hasil bahwa rata-rata inklusi dan literasi keuangan mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan keberlangsungan UMKM. Hal ini terjadi karena para pelaku UMKM dengan pembekalan yang cukup mampu mengelola usaha mereka dengan baik sehingga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengaruh ini menjadi kontribusi besar dalam upaya pencapaian SDG’s (Sustainable Development Goals), tepatnya tujuan ke-8 yaitu mengenai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta kesempatan kerja yang produktif dan layak secara menyeluruh.
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL : a Systematic Review Resa Listiani; Anisya Pebriyanti; Muhammad Fawwaz; Novita Dwi Istanti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i4.9248

Abstract

Implementasi kebijakan adalah salah satu tindakan dalam menentukan perkembangan baik dan buruknya sebuah program yang dijalankan institusi, salah satunya adalah kebijakan jaminan kesehatan nasional yang dijalankan pemerintah. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluncurkan sejak 1 januari 2014 berarti program ini sudah berjalan sekitar 5 tahun lebih. Literatur dilakukan untuk mencari tahu implementasi dari kebijakan program jaminan kesehatan nasional. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode systematic review  yang diambil dari beberapa jurnal menggunakan database Google Scholar dengan kata kunci: Implementasi, Jaminan Kesehatan Nasional, Kebijakan Kesehatan. Literatur menggunakan sejumlah jurnal berbahasa Indonesia diambil berdasarkan penerbitan lima tahun terakhir, yaitu dari  tahun  2017  sampai  tahun  2022 serta diteliti sesuai   dengan   kriteria   inklusi   peneliti. Hasil literatur ini menunjukan bahwa pengimplementasian kebijakan program jaminan kesehatan nasional sudah berjalan dengan baik, tetapi masih adanya beberapa lapisan masyarakat yang mengalami kendala. Permasalahan yang diangkat dalam literatur ini adalah masyarakat belum merasakan dampak dari program jaminan kesehatan nasional secara merata serta masyarakat belum menerima info mekanisme pengobatan program jaminan kesehatan nasional. Disimpulkan dari kendala dan masalah yang terjadi dari program jaminan kesehatan nasional disebabkan kurangnya sumber daya untuk melakukan komunikasi dan koordinasi antara pemangku kebijakan, tenaga kesehatan dan masyarakat. Oleh karena itu, disarankan agar pemerintah dapat menjalin komunikasi dan koordinasi dengan baik kepada tenaga kesehatan dan masyarakat secara merata.