Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Benarkah Bullying Victim Mengancam Interaksi Sosial Remaja? Fajriana Ougtsa Al Madya; Nurul Aiyuda; Fatin Hanifah
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1594

Abstract

Abstract.Individual who was ostracized in the social environment tend to have difficulty in living friendships so they tend to spend a lot of time alone and become targets for various aggressive behavior such as bullying victims. Bullying victim had several types, one of them was the type of teasing (satire), namely mocking, insulting, harassing, and shouting, so that they have negative impact on social interaction on adolescents. While social interaction was the key to all social life and good social interaction skills. It is needed when hanging out with people around so as to form a friendship for teenagers. This study aims to examine the relationship between social interaction and bullying victim in Riau teenagers. The subjects in this study were 210 respondents, 46 male and 164 female, Riau teenagers with age range of 18-24 years. It used purposive sampling to collect sample. The result of this study indicates that there was a significant relationship between social interaction and bullying victims in Riau adolescents, It means that the research hypothesis is accepted. The implication of this research that it was known that bullying victims really need social interaction in order to feel brave or not experience difficulties when in their surroundings. Abstrak. Individu yang dikucilkan dalam lingkungan sosial memilih menghabiskan banyak waktu sendirian sehingga menjadi sasaran berbagai tingkah laku agresif, disebut sebagai bullying victim. Bullying victim memiliki beberapa tipe salah satunya adalah tipeteasing : mengejek, menghina, melecehkan, meneriaki. Sehingga berdampak buruk terhadap interaksi sosial remaja. Sementara interaksi sosial kunci dari semua kehidupan sosial dan interaksi sosial yang baik dibutuhkan ketika bergaul dengan lingkungan sekitar sehingga membentuk suatu pertemanan bagi remaja.Tujuan penelitian untuk melihat hubungan antara interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau. Subjek penelitian ini sebanyak 210 responden yakni 46 laki-laki dan 164 perempuan remaja Riau dengan rentang usia 18-24 tahun. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau, demikian hipotesis penelitan diterima. Implikasi penelitian ini, maka diketahui bahwa bullying victim sangat memerlukan interaksi sosial agar individu tidak mengalami kesulitan saat berada di lingkungan sekitarnya.
KEPUTUSAN DONASI ONLINE DITINJAU DARI PENGARUH TRUST DAN PERSEPSI RISIKO Khairani Zikrinawati; Falikhal Isrounnastiti; Nurul Aiyuda
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v4i1.2533

Abstract

ABSTRACTDonation fundraising is considered as one of the strategies to support the achievement of the Sustainability Development Goals (SDGs). The number of digital donations in Indonesia is also growing. According to the World Giving Index survey, Indonesia is the most generous country. On the other hand, the issue of misappropriation of funds from a donation management institution that is quite popular in Indonesia has arisen, which can influence people's decisions to donate. This study aims to empirically examine the effect of trust and perceived risk on donation decisions. The data collection tools used are the donation decision scale, trust scale, and risk perception scale. The study used simple and multiple regression analysis techniques to see the effect partially and simultaneously. The results showed that there was an influence of trust on donation decisions (p 0.000 <0.05). Perceived risk also influences the decision to donate (p 0.000 < 0.05). Simultaneously trust and perceived risk influence the decision to donate (p 0.000 <0.05) with R Square 0.361. This shows that trust and perceived risk together can influence the decision to donate by 36.1%. Transparency of reports from donation management institutions is urgently needed to increase trust and reduce public risk perceptions, to increase the number of donations.Keywords: Donation decision, trust, perceived riskABSTRAKPenggalangan dana donasi dianggap sebagai salah satu strategi untuk menunjang pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs). Angka donasi digital di Indonesia juga kian bertumbuh. Bahkan menurut survey World Giving Index, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan. Di sisi lain, muncul isu penyelewengan dana dari salah satu lembaga pengelola donasi yang cukup populer di Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk berdonasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh trust (kepercayaan) dan persepsi risiko terhadap keputusan donasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala keputusan donasi, skala trust, dan skala persepsi risiko. Penelitian menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan berganda, untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh trust terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05). Persepsi risiko juga berpengaruh terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05). Secara simultan trust dan persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan donasi (p 0.000 < 0.05) dengan R Square 0.361 Hal ini menunjukkan bahwa trust dan persepsi risiko secara bersama-sama dapat mempengaruhi keputusan donasi sebesar 36.1%. Transparansi laporan dari lembaga pengelola donasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan dan menurunkan persepsi risiko publik, sehingga angka donasi dapat terus meningkat.Kata Kunci: Keputusan donasi, trust, persepsi risiko
Benarkah Bullying Victim Mengancam Interaksi Sosial Remaja? Fajriana Ougtsa Al Madya; Nurul Aiyuda; Fatin Hanifah
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1594

Abstract

Abstract.Individual who was ostracized in the social environment tend to have difficulty in living friendships so they tend to spend a lot of time alone and become targets for various aggressive behavior such as bullying victims. Bullying victim had several types, one of them was the type of teasing (satire), namely mocking, insulting, harassing, and shouting, so that they have negative impact on social interaction on adolescents. While social interaction was the key to all social life and good social interaction skills. It is needed when hanging out with people around so as to form a friendship for teenagers. This study aims to examine the relationship between social interaction and bullying victim in Riau teenagers. The subjects in this study were 210 respondents, 46 male and 164 female, Riau teenagers with age range of 18-24 years. It used purposive sampling to collect sample. The result of this study indicates that there was a significant relationship between social interaction and bullying victims in Riau adolescents, It means that the research hypothesis is accepted. The implication of this research that it was known that bullying victims really need social interaction in order to feel brave or not experience difficulties when in their surroundings. Abstrak. Individu yang dikucilkan dalam lingkungan sosial memilih menghabiskan banyak waktu sendirian sehingga menjadi sasaran berbagai tingkah laku agresif, disebut sebagai bullying victim. Bullying victim memiliki beberapa tipe salah satunya adalah tipeteasing : mengejek, menghina, melecehkan, meneriaki. Sehingga berdampak buruk terhadap interaksi sosial remaja. Sementara interaksi sosial kunci dari semua kehidupan sosial dan interaksi sosial yang baik dibutuhkan ketika bergaul dengan lingkungan sekitar sehingga membentuk suatu pertemanan bagi remaja.Tujuan penelitian untuk melihat hubungan antara interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau. Subjek penelitian ini sebanyak 210 responden yakni 46 laki-laki dan 164 perempuan remaja Riau dengan rentang usia 18-24 tahun. Teknik sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan signifikan interaksi sosial dengan bullying victim pada remaja Riau, demikian hipotesis penelitan diterima. Implikasi penelitian ini, maka diketahui bahwa bullying victim sangat memerlukan interaksi sosial agar individu tidak mengalami kesulitan saat berada di lingkungan sekitarnya.