p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Riset Psikologi
Itto Nesyia Nasution
Psikologi, Universitas Abdurrab Pekanbaru

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Berselancar di Internet untuk Menghilangkan Rasa Bosan Ketika Melakukan Pembelajaran Daring Fatma Putri Yanti; Itto Nesyia Nasution; Nurul Aiyuda
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1600

Abstract

Abstract. Due to the Covid-19 pandemic, the education system has changed the learning method from face to face to courage. In the learning process, students dare to be connected to the internet. Internet use can be negative in the form of cyberloafing. cyberloafing was the use of the internet by students for non-academic purposes by using agency networks or private networks, non-academic activities carried out in the form of accessing social media, online shopping, playing online games, and other applications. One of the factors that influence cyberloafing is boredom. Boredom was an unpleasant condition, monotonous learning, or a lack of stimulus so that you try to avoid the academic situation. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 227 respondents, 90 women and 137 men were Pekanbaru City students who did bold learning. The sampling technique used was quota sampling. Based on the research conducted, there was a significant relationship between boredom and cyberloafing in students in Pekanbaru City with the accepted hypothesis. Abstrak. Akibat pandemi covid-19 sistem pendidikan mengubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dalam proses pembelajaran daring mahasiswa harus terhubung dengan internet. Penggunaan internet bisa bersifat negatif yaitu berupa cyberloafing. Cyberloafing adalah penggunaan internet yang dilakukan mahasiswa dengan tujuan non-akademik menggunakan jaringan instansi maupun jaringan pribadi, kegiatan non-akademik yang dilakukan berupa mengakses sosial media, belanja online, bermain game online dan aplikasi lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi cyberloafing yaitu kebosanan. Kebosanan merupakan suatu kondisi yang tidak meyenangkan, pembelajaran yang monoton, atau kurangnya stimulus sehingga mahasiswa berusaha menghindari situasi akademik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 227 responden yakni 90 perempuan dan 137 laki-laki merupakan mahasiswa Kota Pekanbaru yang melakukan pembelajaran secara daring. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan yang signifikan antara kebosanan dengan cyberloafing pada mahasiswa di Kota Pekanbaru dengan demikian hipotesis diterima.
Loneliness but Narcissistic! Mely Muliati; Nurul Aiyuda; Itto Nesyia Nasution
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1595

Abstract

Abstract. The most popular social media today is Tiktok. One of the users of Tiktok is a teenager. Teenage Tiktok users will tend to upload photos or videos excessively to get attention and praise from others which lead to narcissistic tendencies. Narcissistic tendencies are feelings of excessive love and concern for oneself. One of the factors that influence narcissistic tendencies is loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between loneliness and narcissistic tendencies among adolescent Tiktok users in Pekanbaru. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 349 respondents, namely 100 males and 249 females aged 12-21 years who were Tiktok users in Pekanbaru. The sampling technique uses quota samples and sampling uses the provisions of Isaac and Michael's table. Method of data analysis using simple regression test. The results of this study indicate that there is a relationship between loneliness and narcissistic tendencies in adolescent Tiktok users in Pekanbaru, thus the hypothesis in this study is accepted. Abstrak. Media sosial yang paling digemari saat ini ialah Tiktok. Salah satu pengguna Tiktok ialah remaja. Remaja pengguna Tiktok akan cenderung mengunggah foto ataupun video secara berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain yang mengarah pada kecenderungan narsistik. Kecenderungan narsistik merupakan rasa cinta dan perhatian yang berlebihan pada diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan narsistik ialah kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 349 responden yakni 100 laki-laki dan 249 perempuan berusia 12-21 tahun merupakan remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel kuota dan penarikan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael. Metode analisa data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Loneliness but Narcissistic! Mely Muliati; Nurul Aiyuda; Itto Nesyia Nasution
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1595

Abstract

Abstract. The most popular social media today is Tiktok. One of the users of Tiktok is a teenager. Teenage Tiktok users will tend to upload photos or videos excessively to get attention and praise from others which lead to narcissistic tendencies. Narcissistic tendencies are feelings of excessive love and concern for oneself. One of the factors that influence narcissistic tendencies is loneliness. The purpose of this study was to determine the relationship between loneliness and narcissistic tendencies among adolescent Tiktok users in Pekanbaru. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 349 respondents, namely 100 males and 249 females aged 12-21 years who were Tiktok users in Pekanbaru. The sampling technique uses quota samples and sampling uses the provisions of Isaac and Michael's table. Method of data analysis using simple regression test. The results of this study indicate that there is a relationship between loneliness and narcissistic tendencies in adolescent Tiktok users in Pekanbaru, thus the hypothesis in this study is accepted. Abstrak. Media sosial yang paling digemari saat ini ialah Tiktok. Salah satu pengguna Tiktok ialah remaja. Remaja pengguna Tiktok akan cenderung mengunggah foto ataupun video secara berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain yang mengarah pada kecenderungan narsistik. Kecenderungan narsistik merupakan rasa cinta dan perhatian yang berlebihan pada diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan narsistik ialah kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 349 responden yakni 100 laki-laki dan 249 perempuan berusia 12-21 tahun merupakan remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel kuota dan penarikan sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael. Metode analisa data menggunakan uji regresi sederhana. Hasil dalam penelitian ini menunjukan adanya hubungan kesepian terhadap kecenderungan narsistik pada remaja pengguna Tiktok di Pekanbaru, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Berselancar di Internet untuk Menghilangkan Rasa Bosan Ketika Melakukan Pembelajaran Daring Fatma Putri Yanti; Itto Nesyia Nasution; Nurul Aiyuda
Jurnal Riset Psikologi Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v2i2.1600

Abstract

Abstract. Due to the Covid-19 pandemic, the education system has changed the learning method from face to face to courage. In the learning process, students dare to be connected to the internet. Internet use can be negative in the form of cyberloafing. cyberloafing was the use of the internet by students for non-academic purposes by using agency networks or private networks, non-academic activities carried out in the form of accessing social media, online shopping, playing online games, and other applications. One of the factors that influence cyberloafing is boredom. Boredom was an unpleasant condition, monotonous learning, or a lack of stimulus so that you try to avoid the academic situation. This research uses the correlational quantitative method. The subjects in this study were 227 respondents, 90 women and 137 men were Pekanbaru City students who did bold learning. The sampling technique used was quota sampling. Based on the research conducted, there was a significant relationship between boredom and cyberloafing in students in Pekanbaru City with the accepted hypothesis. Abstrak. Akibat pandemi covid-19 sistem pendidikan mengubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dalam proses pembelajaran daring mahasiswa harus terhubung dengan internet. Penggunaan internet bisa bersifat negatif yaitu berupa cyberloafing. Cyberloafing adalah penggunaan internet yang dilakukan mahasiswa dengan tujuan non-akademik menggunakan jaringan instansi maupun jaringan pribadi, kegiatan non-akademik yang dilakukan berupa mengakses sosial media, belanja online, bermain game online dan aplikasi lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi cyberloafing yaitu kebosanan. Kebosanan merupakan suatu kondisi yang tidak meyenangkan, pembelajaran yang monoton, atau kurangnya stimulus sehingga mahasiswa berusaha menghindari situasi akademik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 227 responden yakni 90 perempuan dan 137 laki-laki merupakan mahasiswa Kota Pekanbaru yang melakukan pembelajaran secara daring. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat hubungan yang signifikan antara kebosanan dengan cyberloafing pada mahasiswa di Kota Pekanbaru dengan demikian hipotesis diterima.