Iriyani Astuti Arief
Halu Oleo University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Perbandingan Budaya Media dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia dan Malaysia Tahun 2021 Yunita Simatupang; Dian Trianita Lestari; Iriyani Astuti Arief; Shinta Arjunita Saputri
Jurnal Online Jurnalistik Vol 4, No 2 (2022): Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis perbandingan budaya media dalam penanganan Covid-19 di fndonesia dan Malaysia tahun 2021. Penelitian ini menggunakan, konsep Multitrack Diplomacy dan teori analisis Framing yang akan digunakan untuk menganalisis perbandingan budaya media Antara dan Bernama. Hal ini menarik diketahui untuk melihat peran media dalam memberitakan informasi mengenai penyebaran ini virus Covid-19 di tahun 2021.Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi Pustaka dan dokumentasi dengan teknik analisis data yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memberitakan pandemi Covid-19, media Antara mengidentifikasikan berita-berita yang ia muat ke dalam ranah hukum, sosial, dan moral. Sebagai kantor berita yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, Antara memberikan sudut pandang pemerintah dalam memberikan informasi yang tepat dan akurat serta dapat dipercaya bagi masyarakat luas. Sementara itu, Bernama sebagai kantor resmi berita pemerintah Malaysia menyajikan pemberitaan Covid-19 sesuai dengan aturan yang berlaku di Malaysia yakni berpegang pada kebijakan pemerintah Malaysia mengenai kebebasan Pers. Bernama berperan sebagai aktor diplomasi Malaysia dalam pemberitaan Covid-19 dengan tersedianya layanan berita berbahasa Inggris bagi pembaca di luar Malaysia serta penggunaan Bernama dalam kerja sama pertukaran informasi dengan negara tetangganya, seperti Indonesia.Kata Kunci: Budaya Media, Covid-19, Diplomasi Multijalur, Framing