Daerah penelitian berlokasi di Desa Repaking dan sekitarnya, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Luas daerah penelitian ialah 9x6 Km atau 54 Km2, terletak pada 4/9 Lembar Peta Rupa Bumi Nomor 1408-632 (Kedungjati). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keadaan geologi daerah permukaan dan menganalisa fasies turbidit yang berkembang di daerah penelitan. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan serta penentuan analisa fasies turbidit dengan data-data lapangan, analisa laboratorium, dan analisa studio yang meliputi analisa profil (variasi litologi dan variasi ukuran butir, unit genetik mengkasar atau menghalus ke atas, dan jenis struktur sedimen). Dari hasil lapangan serta analisis studio didapatkan satuan geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi 3 satuan yakni satuan perbukitan antiklin sinklin (S9), satuan geomorfologi topografi bergelombang sedang-kuat (S2) dan satuan dataran aluvial (F2). Pola aliran yang berkembang di daerah penelitian adalah trellis dan subtrellis dengan stadia sungai muda-dewasa. Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda adalah satuan batupasir karbonatan kerek, satuan napal kalibeng, batupasir tuffan kalibeng, kalkarenit kalibeng, dan endapan campuran. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar dan lipatan. Sesar yang berkembang memiliki arah tegasan utama relatif dari utara-selatan dengan pola timur-barat sampai baratlaut-tenggara dan timurlaut-barat daya. Sesumber yang terdapat pada daerah penelitian adalah air dan pemanfaatan tata guna lahan. Bahaya geologi dalam bentuk gerakan tanah berupa longsoran (debris slide). Fasies turbidit pada formasi kalibeng daerah Repaking dan sekitarnya masuk kedalam Classical Turbidit (CT). Dikarenakan ada bagian interval (Ta-Tb) yang hilang pada setiap analisis, pada lokasi pengamatan masuk dalam bentukan Base cut out sequence.