Kabupaten bojonegoro memiliki struktur geologi yang bervariasi, masing- masing jenis keadaan struktur geologi dibagi dalam tujuh jenis yaitu plistosen fasies gunungapi, plistosen fasies sedimen, aluvium fasies gunung api, plistosen fasies sedimen, hasil gunung api kuarter tua, hasil gunung api kuarter muda dan aluvium. Keseluruhan struktur geologi di atas didominasi oleh jenis batuan dari hasil gunungapi yang mempunyai ciri serta sifat mudah lapuk dengan kecenderungan menjadi tanah subur. Berdasarkan jenis batuan tersebut Kabupaten Bojonegoro termasuk endapan aluvium dan kuater dari gunung api, baik yang berupa kerikil, pasir, tuf, maupun lempung. Batuan ini banyak mengandung unsur hara, oleh karena itu banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian irigasi dan perkembangan pemukiman. Geologi di Desa Nglampin dan sekitarnya, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur memiliki variasi struktur sedimen, dengan kandungan fosil berupa perubahan dari litologi yang mencerminkan kondisi fisik batuan serta kelimpahan data biologi. Kondisi demikian menjadi dasar analisis lingkungan pengendapan. Metode yang digunakan untuk studi lingkungan pengendapan di daerah penelitian antara lain pemetaan geologi, analisis petrografi dan kandungan mikrofosil. Pada lokasi penelitian satuan litologinya terbagi menjadi 3 (tiga) satuan yaitu: Satuan Batunapal, Satuan Batupasir, dan Satuan Batupasir Tufan. Lingkungan pengendapan yang terdapat pada Satuan Batupasir Kalibeng Anggota Klitik, berdasarkan fosil foraminifera planktonik umurnya diketahui yaitu N20 – N21(Pliosen akhir – Plistosen), terendapkan pada kedalaman 69, 54 – 73,2 m yaitu di neritik tengah. Berdasarkan fosil foraminifera plankton yang ditemukan pada Satuan Batunapal Kalibeng Anggota Klitik, diketahui umurnya adalah (N20) Pliosen awal – akhir, terendapkan pada lingkungan neritik tengah di kedalaman 69,54 – 73,2 m.