Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA MENJADI POT BUNGA DI SDN BATURADEN 2 Wahyudin Wahyudin; Dene Herwanto; Firda Ainun Nisah; Nadia Ayudya Adikarana; Muhammad Rizal Rifa’i; Mohammad Alfarizi Fian Saputra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11111

Abstract

ABSTRAKDesa Baturaden merupakan desa penghasil kelapa untuk dijual sebagai minuman dan santan, bagian pada kelapa lainnya tidak terpakai salah satunya yaitu sabut kelapa. Limbah sabut kelapa yang setiap harinya terus bertambah dapat menjadi masalah bagi masyarakat desa Baturaden. Pada kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membuat pot bunga dari limbah sabut kelapa yang disebut cocopot. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SDN Baturaden 2 yang diikuti oleh 35 siswa dari kelas 6. Pembuatan Cocopot ini diawali sosialisasi dan dilanjutkan dengan pelatihan. Sosialisasi terlebih dahulu dilakukan untuk memberikan pengetahuan serta langkah-langkah pembuatan cocopot. Pelatihan adalah para siswa membuat cocopot. Setelah melakukan pelatihan, dilakukan evaluasi dan didapatkan hasil bahwa para siswa dapat membuat pot bunga dari sabut kelapa dengan mudah dilihat dari susunan yang benar dan kerapihan pot. Hal menunjukkan bahwa penyampaian mengenai materi sosialisasi tersampaikan dengan baik dan pelatihan berjalan dengan sukses. Hasil pot bunga yang telah dibuat oleh para siswa kemudian disimpan di area halaman sekolah. Kata kunci: kelapa; sabut kelapa; cocopot. ABSTRACTBaturaden village is a village that produces coconuts to be sold as drinks and coconut milk, the other part of the coconut that not used yet, which is coconut coir. Coconut coir waste that keeps gaining every day can be a problem for the people of Baturaden village. This service activity aims to make flower pots from coconut coir waste which called as cocopot. This community service activity was held in Baturaden 2 Elementary School which was attended by 35 students from grade 6. Cocopot making begins with socialization and continued with training them by practicing. Socialization was carried out first to provide knowledge and steps to make cocopot. Training is the students practice to make cocopot. After doing the training, an evaluation was carried out and it was found that the students could make flower pots from coconut coir easily seen from the correct arrangement and neatness of the pots. This shows that the delivery of socialization material delivered well and the training went success. The results of flower pots that have been made by the students are then stored in the school yard area. Keywords: coconut; coconut coir; cocopot
Analisis Beban Kerja Mental Menggunakan Metode NASA-TLX pada Divisi Produksi Perusahaan Empat Perdana Carton Mohammad Alfarizi Fian Saputra; Dene Herwanto
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5156

Abstract

PT. Empat Perdana carton merupakan perusahaan yang menggunakan sumber daya manusia dalam menjalankan suatu aktivitas kegiatannya. Perusahaan memproduksi produk setiap harinya dengan jumlah yang sangat besar, karena tingginya angka permintaan yang perlu dicapai oleh para karyawan. Hal ini dapat menempatkan karyawan di bawah banyak tekanan mental, dan jika tidak segera diperbaiki, karyawan dapat mengalami stres di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja mental serta usulan perbaikan. NASA-TLX merupakan metode untuk mengukur beban kerja mental secara subyektif. Metode ini menggunakan media kuesioner yang nantinya akan disebar untuk 10 karyawan pada Divisi Produksi. Hasil perhitungan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai skor WWL sebesar 61,27 dan berada pada kategori tinggi. Setelah dilakukan perhitungan maka diketahuilah faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu kurangnya waktu istirahat yang diberikan kemudian kurangnya fasilitas kerja yang diberikan serta kurangnya motivasi dalam bekerja sehingga berpengaruh saat melakukan pekerjaan. Beberapa saran perbaikan yang perlu dilaksanakan termasuk peningkatan waktu istirahat, fasilitas yang nyaman, dan kegiatan yang meningkatkan semangat kerja karyawan dan dimaksudkan untuk memotivasi pekerja.
Analisis Beban Kerja Mental Menggunakan Metode NASA-TLX pada Divisi Produksi Perusahaan Empat Perdana Carton Mohammad Alfarizi Fian Saputra; Dene Herwanto
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5156

Abstract

PT. Empat Perdana carton merupakan perusahaan yang menggunakan sumber daya manusia dalam menjalankan suatu aktivitas kegiatannya. Perusahaan memproduksi produk setiap harinya dengan jumlah yang sangat besar, karena tingginya angka permintaan yang perlu dicapai oleh para karyawan. Hal ini dapat menempatkan karyawan di bawah banyak tekanan mental, dan jika tidak segera diperbaiki, karyawan dapat mengalami stres di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja mental serta usulan perbaikan. NASA-TLX merupakan metode untuk mengukur beban kerja mental secara subyektif. Metode ini menggunakan media kuesioner yang nantinya akan disebar untuk 10 karyawan pada Divisi Produksi. Hasil perhitungan dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai skor WWL sebesar 61,27 dan berada pada kategori tinggi. Setelah dilakukan perhitungan maka diketahuilah faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu kurangnya waktu istirahat yang diberikan kemudian kurangnya fasilitas kerja yang diberikan serta kurangnya motivasi dalam bekerja sehingga berpengaruh saat melakukan pekerjaan. Beberapa saran perbaikan yang perlu dilaksanakan termasuk peningkatan waktu istirahat, fasilitas yang nyaman, dan kegiatan yang meningkatkan semangat kerja karyawan dan dimaksudkan untuk memotivasi pekerja.