Praba Ginanjar Praba Ginanjar
Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta 10430

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA ANTENATAL CARE DI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2010 Lintang Dian Saraswati; Praba Ginanjar
Kesmas Indonesia Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.943 KB)

Abstract

ABSTRACT Antenatal Care (ANC) is a service provided to pregnant women by health workers to maintain pregnancy. Coverage of complete antenatal care visits in Brebes remains below the standard. This possibly related to the completeness of pregnancy examination privided in Brebes District.. This study aimed to describe pregnancy examination in the ANC in Brebes District. This was a descriptive study with rapid survey design and multistages sampling method. Research subjects were 210 mothers with 0-4 months baby. The results showed the majority of pregnant women in Brebes conceive a healthy reproductive age, low education level, and unemployed. Complete ANC (K4) coverage in January-May 2010 is 26.67%. Proportion of trimester visit I-III tends to decrease. Examination of pregnancy has not been fully compliant the 7T standard, including blood pressure measurements, giving of Fe tablets, urine and blood laboratory tests, the completeness of TT immunization, fundal height measurements, as well as pregnancy counseling. District Health Office Brebes is expected to improve the performance of health workers and health care facilities on pregnancy examination as an effort to improve Maternal and Child Health to improve antenatal care visits. Key words : antenatal care, complete antenatal care Kesmasindo. Volume 4,( 1) Januari 2011, hlm. 24-37
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI KRONIS PADA PASIEN DIABETES TYPE 2 Lintang Dian Saraswati; Praba Ginanjar
Kesmas Indonesia Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.869 KB)

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus tipe 2 merupakan masalah dunia dan menjadi beban kesehatan dikarenakan jumlah pasien yang terus meningkat. Di kabupaten Kudus, prevalensinya nomor dua terbesar untuk penyakit tidak menular. Komplikasi kronis merupakan keluaran utama dari perjalanan penyakit diabetes mellitus tipe 2, yang mengurangi kualitas hidup pasien, menambah beban sistem pelayanan kesehatan dan meningkatkan angka kematian karena diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor risiko kejadian komplikasi kronis pada pasien diabetes tipe 2. Desain studi kasus kontrol dengan jumlah kasus 40 pasien NIDDM dengan komplikasi kronis dan 40 kontrol pasien NIDDM tanpa komplikasi kronis, yang didapat dari Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. Data dianalisis menggunakan Chi Square dengan 95% Confidence Interval (CI) dan risiko dihitung menggunakan Odds Ratio (OR). Hasil menunjukkan faktor risiko komplikasi kronis antara lain lama mengalami NIDDM lebih dari 10 tahun (OR=4.622; 95% CI=1.24-17.226), kurangnya aktivitas fisik/olahraga (OR=4.636; 95% CI=1.593-13.494), pengobatan diabetes yang tidak teratur (OR=3.273; 95% CI=1.211-8.844), ketidakpatuhan diet diabetes (OR=6.667; 95% CI=2.44-18.212), dan stres (OR=3.77; 95% CI=1.205-11.789). Disarankan agar pasien NIDDM melakukan aktivitas fisik/olahraga secara teratur, patuh pada pengobatan diabetes dan diet, dan menguatkan kesehatan mental agar tidak mudah stres. Kata kunci: lama DM, aktivitas fisik, komplikasi kronis, diabetes tipe 2 Kesmasindo, Volume 7( 1) Juli 2014, Hal 21-21
PERBEDAAN BATUK EFEKTIF METODE PURSED LIP BREATHING TERHADAP KUALITAS SPUTUM Haryanto -; Praba Ginanjar; M. Arie Wuryanto
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 2. No. 2. Tahun 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6955.649 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.2.2.2005.%p

Abstract

Latarbelakang: Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis atau disebut basil tahan asam (BTA). Diagnosis TB paru ditegakkan dengan menemukan BTA dalam pemeriksaan sputum. Husil pemeriksaan sputum sangat ditentukan oleh kualitas sputum. Sputum yang dihasilkan dapat berkualitas baik jika penderita melakukan batuk yang efektif, antara lain dengan metode pursed lip breathing.Tajuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan cara batuk efektif menggunakan metode pursed lip breathing dengan kualitas sputum. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan post test only with control group design. Subyek penelitian adalah suspek TB paru yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Suspek TB paru dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberi perlakuan cara batuk efektif menggunakan metode pursed lip breathing dan kelompok kontrol. Jumlah suspek TB paru seluruhnya 120 orang, dibagi 60 orang pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjuklcan terdapat 11,7% kasus BTA positif dari 120 suspek yang diperiksa. Proporsi sputum berkualitas baik pada kelompok kontrol (41,7%) jauh lebih rendah dari kelompok perlakuan (83,3%). Analisis dengan chi-square membuktikan ada perbedaan antara carabatuk efekttf metode pursed lip breathing terhadap kualitas sputum yang dihasilkan (p<0,0001). Pada kelompok kontrol tidak ada kasus BTA positif yang berhasil ditemukan pada pemeriksaan sputum pertama (0,00'%,).Sebaliknya, seluruh kasus dengan BTA positif pada kelompok perlakuan (100,0%) dapat ditemukan pada pemeriksaan sputum pertama. Simpulan: cara batuk efektif menggunakan metode pursed lip breathittg berhubungan erat dengan kualitas sputum yang dihasilkan pada pemeriksaan sputum sewaktu I. Disarankan agur metode tersebutdigunakan untuk meningkatkan efektivitas pemeriksaan sputum suspek TB paru.Kata kunci: tuberkulosis, batuk, sputunt