Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INOVASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI ALAN E-KTP UNTUK MENYIAPKAN BIROKRASI TANGGUH DI WILAYAH PENYANGGA IKN NUSANTARA Uni W. Sagena; Hizratul Rima Qalbiah; Sinta Hesti Fatdilla; Sulfadli Syam; Alrifda Salsabilah; Mohd. Dino Khairri Sharifuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11708

Abstract

ABSTRAKArtikel ini membahas mengenai hadirnya program inovasi Antrian Online Perekaman e-KTP atau disebut ALAN e-KTP sebagai sistem pelayanan publik dalam birokrasi yang kreatif, efektif dan efisien dalam menekan terjadinya penumpukan massa di Kantor Disdukcapil Kota Balikpapan. Inovasi ini penting untuk menyiapkan Balikpapan sebagai salah satu wilayah penyangga ibu kota baru Indonesia, IKN Nusantara yang semakin hari semakin bertambah penduduknya akibat mobilitas masyarakat. Permasalahan yang sering terjadi yaitu masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui adanya inovasi layanan antrian online ini sehingga menjadikan program kerja individu yaitu pembuatan poster Alan e-KTP ini menjadi informasi yang sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan melakukan perekaman e-KTP. Metode yang digunakan adalah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan pembuatan poster dan sosialisasi yang diawali dengan pencarian informasi dan pengidentifikasian masalah. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kelurahan Kariangau dan percetakan. Kelurahan Kariangau berperan sebagai jembatan untuk kegiatan penyerahan poster ALAN e-KTP kepada masyarakat. Adapun objek atau sasaran yang dituju penulis dalam kegiatan ini adalah masyarakat umum. Dimana, kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana dengan baik dengan persentase nilai keberhasilan sekitar 85%. Hal tersebut dikarenakan pada saat penyerahan poster Alan e-KTP mendapatkan respon yang positif dari Lurah dan jajaran birokrasi kantor  kelurangan Kariangau serta seluruh  warga di Salok Baru. Kata kunci: inovasi birokrasi; pelayanan publik; e-KTP; IKN nusantara ABSTRACTThis article discusses the presence of the e-KTP Recording Online Queue innovation program or called ALAN e-KTP as a public service system within the bureaucracy that is creative, effective and efficient in suppressing mass buildup at the Disdukcapil Office of Balikpapan City. This innovation is important to prepare Balikpapan as one of the buffer zones for Indonesia's new capital city, IKN Nusantara, which is increasingly growing in population due to people's mobility. The problem that often occurs is that there are still many people who do not know about this online queue service innovation so that it makes the individual work program, namely making Alan e-KTP posters, very important and useful information for the community. This program aims to provide information and make it easy for people who will record e-KTP. The method used is community service which is carried out by making posters and outreach which begins with information seeking and problem identification. The parties involved in this activity were the Kariangau Village and the printers. The Kariangau Sub-District plays a role as a bridge for the ALAN e-KTP poster submission activities to the community. The object or target aimed at by the author in this activity is the general public. Where, this community service activity has been carried out well with a percentage of success values of around 85%. This is because at the time of submission of Alan's e-KTP poster, a positive response was received from the Lurah and the bureaucratic ranks of the Kariangau sub-district office and all residents in Salok Baru. Keywords: innovation bureaucracy; public services; e-KTP; IKN nusantara
PEMBERDAYAAN DAN PENYADARAN LINGKUNGAN PEREMPUAN UNTUK MENCAPAI TARGET SDGs DI KOTA MINYAK BALIKPAPAN SEBAGAI PENYANGGA IKN NUSANTARA Uni W. Sagena; Mirna Hidaya Tullah; Ester Febriana Purba; M. Hasyim M; Dani Sartika; Mohd. Dino Khairri Sharifuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.11709

Abstract

ABSTRAKPermasalahan lingkungan hidup sejak lama menjadi problem bersama, bukan saja secara lokal,  nasional, bahkan secara global, sehingga ia menjadi agenda dunia internasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs/Sustainable Development Goals).   Problem dampak pembangunan terhadap kelangsungan lingkungan hidup juga persoalan serius khususnya bagi sebagian besar kota-kota besar di Indonesia, termasuk  Balikpapan yang dikenal sebagai Kota Minyak. Julukan itu muncul karena Balikpapan, Kalimantan Timur,  dikenal sebagai salah satu lumbung energi terbesar di Indonesia.  Dampak lingkungan dari ekplorasi energi dan pembangunan infrastruktur di Balikpapan   sudah lama menjadi  keprihatinan terbesar jauh sebelum isu pemindahan IKN Nusantara ini mencuat. dengan adanya pembangunan fisik secara massif di wilayah IKN, kekhawatiran kerusakan lingkungan semakin meningkat.  Karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara umum, dan perempuan secara khusus, agar Balikpapan sebagai wilayah penyangga IKN dapat menanggulangi kerusakan lingkungannya dan mewujudkan target SDGs. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa meningkatkan wawasan kesadaran lingkungan hidup dan pemberdayaan IRT di Kelurahan Marga Sari di Kota Balikpapan dalam Composting system atau sistem pengomposan dan memanfaatkan limbah-limbah organik rumah tangga untuk kemudian diolah kembali agar tidak merusak tanah, air, dan lingkungan sekitar.   Caranya adalah pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan pupuk kompos sederhana yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia.  Metode dalam kegiatan ini ialah metode penyuluhan dengan memperagakan langkah-langkah dalam pembuatan pupuk kompos menggunakan MOL (Mikro Organisme Lokal).  Program ini mendapatkan partisipasi perempuan dan sehingga  menunjang keberhasilan program ini. Hasil dari program divalidasi oleh warga sebagai metode yang cukup praktis dan sederhana untuk dilakukan yang didukung pula dengan pencapaian pengetahuan IRT sebesar 84% yang dapat mendorong hardskill IRT pula dalam melakukan sistem pengomposan menggunakan MOL sebagai salah satu cara sederhana untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Balikpapan sebagai penyangga IKN Nusantara.     Kata kunci: Limbah organik; pemberdayaan perempuan; SDGs; Balikpapan; Penyangga IKN Nusantara ABSTRACTEnvironment is a global issue, which should not only focus among the local or national level until it became the international agenda especially for the purpose to achieve Sustainable Development Goals (SDGs).  The implication towards development environment continuity faces problem especially in many cities in Indonesia, including in Balikpapan in East Kalimantan which knows as Oil City due to its largest providing energy barn in Indonesia.  However, there are implication on environment due to exploration on energy dan infrastructure development in Balikpapan.  In addition, the development in Central of Indonesia has also gave damage implication towards the enviroment.  Due to that reason, it is important to increase the awareness towards the public specifically among the female group for the purpose to cope on the issue of enviroment at Balikpapan and to achieve the target of SDGs.  The purpose of this community service activity is in the form of increasing environmental awareness and empowerment of IRT in Marga Sari Village in Balikpapan City in the Composting System or composting system and utilizing household organic waste to then be processed so as not to damage the land, water, and the surrounding environment.Through Micro  Organization Local (MOL) and simple compost also found that can be use to cultivate crops compare by chemical fertilizer.  For this program, it has been involved by the female group and the finding has found the successes. The method in this activity is the counseling method by demonstrating the steps in making compost using mole (local organism micro). The results of the validated program by residents as a method that is quite practical and simple to do which is also supported by the achievement of IRT knowledge of 84% which can encourage IRT hardskill in conducting composting systems using MOL as a simple approach to form continuity development in Balikpapan as the Ibu Kota Negara Nusantara. Keywords: Organic waste, empowerment female, SDGs, Balikpapan; Buffer area IKN Nusantara
EDUKASI KAPSKEL DAN KEMANGSOR UNTUK PENANGGULANGAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DI KOTA MINYAK BALIKPAPAN SEBAGAI WILAYAH PENYANGGA IKN NUSANTARA Uni W. Sagena; Muhammad Miraj Jaisah; Ahmad Zaelani; Untung Slamet; M. Hasyim M; Mohd. Dino Khairri Sharifuddin; Mikdar Rusdi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.11710

Abstract

ABSTRAKKota Balikpapan memiliki julukan sebagai Kota Minyak karena merupakan salah satu wilayah produsen minyak terbesar di Indonesia berkat kekayaan energi dan sumber daya alamnya yang berlimpah. Status strategisnya sebagai Kota Minyak tersebut  semakin bertambah dengan posisinya sebagai salah satu wilayah penyangga utama IKN (Ibu Kota Negara) baru Indonesia yang terletak di Kab.PPU, Kalimantan Timur.  Di satu sisi, status itu menguntungkan secara ekonomi, namun juga sangat beresiko menambah problem  kerusakan lingkungan sebagai dampak eksplorasi energi dan pembangunan infrastruktur besar-besaran di Kawasan IKN. Kerusakan lingkungan termasuk isu global karena  dampaknya bisa meluas, bahkan  hingga ke negara-negara tetangga yang berbatasan langsung di pulau Borneo ini, seperti Malaysia dan Brunai Darussalam.  Karena itu, tim pengabdian masyarakat ini  memprioritaskan kegiatan yang sifatnya edukasi dan kampanye penanggulangan dan pencegahan kerusakan lingkungan untuk memahamkan masyarakat di kelurahan Marga Sari, Kota Balikpapan agar sadar lingkungan.  Program pengabdian ini bernama Kapskel dan Kemangsor yang dilaksanakan di  bulan Juni hingga Agustus 2022 di dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan dan penanggulangan dampak lingkungan. Edukasi  berbentuk penyuluhan dan kampanye serta aksi lapangan dengan kerja bakti di lokasi Pemukiman Atas Air. Dari pengabdian yang terlaksana, ukuran kepedulian segenap masyarakat terhadap kebersihan dinyatakan tumbuh meningkat. Hal ini dapat dilihat dari persentase pencapaian pengetahuan dan softskill siswa sebesar 76% serta  dari partisipasi sebagian warga dalam kegiatan gotong royong di Pemukiman Atas Air dalam peranannya menjaga kebersihan dan kepulihan lingkungan baik secara lokal, nasional, bahkan global. Kata kunci: edukasi; kota minyak; mangrove; IKN nusantara; kalimantan timur ABSTRACTAs the largest production in oil industry in Indonesia, Kota Balikpapan has knows as Oil City.  As an Oil City with the strategic location, Kota Balikpapan also is a main new capital for Indonesia that located in  Kab.PPU, East Kalimantan.  Although this situation has given an economy advantage for Kota Balikpapan, but it has also faces environmental damage due to exploration on energy and infrastructure development. The environment damage is a global issue because the implication has widespread to other neighbour countries such as Malaysia and Brunei Darulssalam which stated in the island of Borneo.  Due to this reason, the community in Marga Sari, Kota Balikpapan has been educated through campaign that focus on countermeasures and prevention that related with environment damage.  This community program knows as Kapskel and Kemangsor which has held in June until August 2022 with the purose to increase the awareness for the public on cleanliness and countermeasures towards the enviroment.  In addition, an education through counseling and campaign period through fieldwork action and devotional work has been conducted at Pemukiman Atas Air location.  Furthermore, based on the community program, the level of awareness on cleanliness has increase.  This can be seen from the percentage of achievement of student knowledge and soft skills by 76% and from the participation of some residents in mutual cooperation activities in Pemukiman Atas Air in their role in maintaining environmental cleanliness and recovery both locally, nationally, even global. Keywords: education; oil city; mangrove; IKN nusantara; east Kalimantan